GBKP Klasis Kabanjahe Kerahkan Relawan Bantu Pengungsi Gunung Sinabung
KABANJAHE, SATUHARAPAN.COM - GBKP Klasis Kabanjahe mengerahkan banyak tim relawan untuk menangani pengungsi korban bencana alam meletusnya Gunung Sinabung sejak Minggu (15/9) dini hari lalu.
Kabid Diakonia GBKP Kabanjahe, Pdt. Agustinus P. Purba, S.Th, MA, menyatakan kepada satuharapan.com bahwa relawan yang ada di posko-posko pengungsi berjumlah sekitar 60 orang. Setiap hari mereka bergantian untuk mengisi di setiap posko dan dapur umum yang ada di GBKP Kabanjahe tersebut.
“Kami mempunyai tim yang berjumlah kira-kira 60 orang untuk mengisi berbagai macam tim di posko pengungsian. Ada tim yang bertugas di dapur umum, tim akomodasi untuk merelokasi pengungsi ke tempat-tempat yang kosong atau lebih luas,” kata Pdt.Agustinus P. Purba sore ini, Kamis (19/9).
“Selain itu tim doa, tim kesehatan berupa klinik dan tim anak-anak juga kami bentuk untuk mengadakan ibadah atau mendoakan yang sedang sakit dan menghibur anak-anak pengungsian di sini,” tambah dia.
Pdt. Agustinus menyatakan bahwa klinik yang ada di posko pengungsian selalu penuh. Rata-rata keluhan para pengungsi adalah sakit kepala, tenggorokan, mata dan pernapasan. Sejauh ini sakit yang dikeluhkan masih bisa ditangani. Namun, jika ada yang parah atau alat kesehatan tidak memungkinkan biasanya akan dirujuk ke rumah sakit umum.
Masalah utama yang dihadapi oleh 12 posko yang dihuni oleh kurang lebih 7.000 orang ini adalah logistik berupa sayur, ikan, minyak tanah dan minyak untuk memasak. Kebanyakan bahan pangan tersebut dikirim dari jemaat-jemat Kabanjahe. Selain itu ada pula kiriman dari Muhammadiyah, partai politik dan pemerintah. Sedangkan untuk pasokan listrik masih bisa diakses dengan baik oleh para pengungsi maupun relawan.
Tidak hanya GBKP Sumatera Utara saja yang ikut andil dalam membantu para pengungsi, namun GBKP seluruh Indonesia pun ikut mendukung melalui bantuan logistik, dana dan sandang. Saat ini yang masih banyak diperlukan untuk kebutuhan para pengungsi adalah masker, selimut, susu formula untuk bayi, kebutuhan dan perlengkapan untuk mandi, minyak tanah dan kebutuhan logistik lainnya.
Sementara menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Kamis pagi ini jumlah pengungsi sudah mencapai 14.991 jiwa. Jumlah ini bertambah dari hari Rabu kemarin yang tercatat 12.950 jiwa.
Gunung Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara yang puncaknya mencapai 2.600 meter dari permukaan laut (dpl). Selain itu, bersama Gunung Sibayak yang merupakan tertinggi kedua (2.040 meter dpl) merupakan dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara. Gunung api itu meletus pada hari Minggu (15/9) dini hari sekitar pukul 03.00.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...