Gedung Gereja Ambruk di Nigeria, 160 Orang Meninggal
WARRI, NIGERIA, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban meninggal meningkat menjadi 160 orang pada hari Minggu (11/12) akibat runtuhnya sebuah gereja di Nigeria selatan.
Ratusan orang berada gereja Reigners Bible Church International di kota Uyo pada hari Sabtu 11/12) untuk mengikuti konsekrasi pendirinya, Akan Weeks, sebagai uskup, ketika balok utama besi jatuh dan atap runtuh.
Para korban yang selamat berteriak keluar dari dalam gereja.
"Ada jenazah yang terjebak di dalam, ada bagian-bagian tubuh, darah di seluruh tempat, dan tas dan sepatu orang yang tersebar, " kata 'analis komputer Ukeme Eyibio, dikutip dari kantor berita AP.
Pejabat mengkhawatirkan jumlah korban bisa meningkat.
Weeks dan Gubernur negara bagian Akwa Ibom, Udom Emmanuel, adalah di antara yang selamat.
Eyibio sedang memarkir mobilnya di luar kompleks untuk membuat panggilan telepon ketika ia mendengar kecelakaan yang memekakkan telinga dan melihat bahwa gereja telah lenyap.
Dia dan tiga orang lainnya menarik 10 orang yang terluka ke luar dari gereja yang runtuh. Mereka tidak masuk ke dalam struktur utama gereja karena seorang pekerja konstruksi memperingatkan bagunan itu tidak aman.
Pekerja itu kemudian menelepon bosnya di perusahaan konstruksi Julius Berger, yang kemudian mengirim derek untuk membantu mengangkat puing-puing yang menutupi jenazah.
Sementara mereka menunggu crane, Eyibio membantu seorang pria yang kakinya terperangkap.
Kamar jenazah di Uyo kewalahan menampung, kata Etete Peters, direktur medis dari Rumah Sakit Uyo Teaching University
Banyak orang meninggal dibawa ke kamar jenazah swasta yang tersebar di seluruh kota, kata pemimpin pemuda Edikan Peters.
Peters mengatakan ia menghitung ada 90 jenazah dikeluarkan dari gereja sebelum dia diminta menghentikan penghitungan pada hari Sabtu malam. Wartawan juga mengatakan para pejabat gereja berusaha untuk mencegah mereka dari mendokumentasikan tragedi itu, mencoba untuk merebut kamera dan memaksa beberapa dari mereka meninggalkan lokasi.
Gereja masih dalam pembangunan, dan pekerja telah bergegas untuk menyelesaikannya untuk pelaksanaan upacara pada hari Sabtu.
Juru bicara gubernur, Ekerete Udoh, mengatakan pemerintah negara bagian akan menyelidiki apakah ada standar bangunan yang diabaikan.
Bangunan runtuh sering terjadi di Nigeria karena korupsi endemik, dimana kontraktor menggunakan bahan di bawah standar dan menyuap inspektur.
Pada tahun 2014, 116 orang tewas ketika sebuah wisma bertingkat dari Synagogue Church of All Nations runtuh di Lagos, kota terbesar Nigeria. Kebanyakan korban adalah pengikut pendiri gereja itu yang sangat berpengaruh, T.B. Joshua.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...