Gedung Putih Pantau Berita Hilangnya Pesawat Air Asia
WASHINGTON - Gedung Putih mengatakan pihaknya terus memantau situasi seputar hilangnya pesawat Air Asia dalam perjalanan dari Indonesia ke Singapura. Presiden Barack Obama yang kini tengah berlibur di Hawaii, juga telah mendapat penjelasan tentang hal ini.
Pesawat Airbus A320-200 dengan 162 penumpang dan kru meninggalkan bandara internasional Juanda di Surabaya di Jawa timur pada pukul 05:20 WIB hari Minggu dan seharusnya tiba di Singapura pada pukul 8:30 waktu Singapura.
"Presiden telah diberitahu tentang Penerbangan Air Asia QZ8501 dan pejabat Gedung Putih akan terus memantau situasi," kata juru bicara Gedung Putih Eric Schultz hari ini seperti dikutip asiaone.com
Air Asia yang merupakan pesawat berkantor pusat di Malaysia itu mengatakan pilot pesawat QZ8501 meminta "penyimpangan" dari rencana penerbangannya karena cuaca buruk. Namun kemudian kehilangan kontak.
Pihak Air Asia mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo mengatakan kepada AFP, pesawat itu membawa tujuh awak dan 155 penumpang - 138 orang dewasa, 16 anak-anak dan bayi.
Sementara itu menurut laporan Metro TV, penumpang tediri dari 149 orang Indonesia, tiga warga Korea Selatan, termasuk bayi, satu warga Inggris, satu Malaysia dan satu Singapura.
Sementara itu, sebagai tanda dukacita, Air Asia telah mengubah logo merah di akun medsosnya menjadi berwarna abu-abu.
CEO Air Asia, Tony Fernandez, melalui akun twitternya menulis, "Kami akan memberikan informasi berikutnya segera. Terimakasih untuk perhatian dan doanya, kita harus tetap kuat."
Editor : Eben Ezer Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...