Gedung Putih Pastikan Obama Terima Jokowi 26 Oktober
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Gedung Putih memastikan Presiden Joko Widodo akan ke Washington pada 26 Oktober untuk kunjungan pertamanya ke AS sejak menjadi presiden tahun lalu. Menurut Gedung Putih, perjalanan itu akan menjadi kesempatan bagi Jokowi, yang berkuasa pada bulan Oktober tahun lalu, untuk mengenal Presiden Barack Obama di tengah ketegangan geopolitik di Asia Tenggara.
"Sebagai pemimpin dua negara demokrasi terbesar di dunia, Presiden AS dan Presiden Widodo akan membahas rencana memperluas wilayah kerja sama bilateral kedua negara yang sudah ada," kata Gedung Putih sebagaimana dilansir oleh AFP.
Kunjungan itu akan terjadi pada saat Obama - yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Indonesia - menekan Jakarta untuk memainkan peran yang lebih besar di Asia Tenggara, di mana ada kegelisahan tentang klaim teritorial Tiongkok di Laut China Selatan.
Indonesia dinilai telah lama memainkan peran di bawah kelasnya, yaitu memperjuangkan pembangunan ekonomi dan demokrasi dalam negeri. Washington berharap RI akan mulai menunjukkan lebih banyak lagi contoh yang lebih positif.
"Indonesia, seperti semua orang tahu, adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry, ketika menyambut mitranya dari Indonesia, Retno Marsudi ke Departemen Luar Negeri AS di Washington (21/9).
"Dan ada banyak isu kritis yang tentangnya kita berbagi keprihatinan besar. Kami bekerja sangat erat pada sejumlah hubungan ekonomi," katanya, memuji peran Jakarta di ASEAN.
"Indonesia memainkan peran penting, sehubungan dengan Laut China Selatan, keprihatinan kami tentang perubahan iklim dan isu-isu lainnya."
"Ini adalah waktu terbaik bagi Indonesia dan AS untuk duduk bersama dan membahas tentang hubungan masa depan antara kedua negara," kata Marsudi kepada wartawan sebelum pertemuan dengan Kerry.
"Indonesia memainkan peran yang sangat signifikan dalam ASEAN dan sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar kita dapat berkontribusi banyak untuk menciptakan situasi positif terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia," lanjut Marsudi.
Arkeolog Israel Ungkap Tambang Batu Besar di Yerusalem dari ...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Tambang batu yang ditemukan selama pengerjaan proyek real estat di Har Ha...