Gedung Putih Pastikan Putra Osama bin Laden, Hamza Tewas
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Gedung Putih, Sabtu (14/9), mengatakan putra pendiri al-Qaida, Osama bin Laden, tewas dalam operasi kontraterorisme Amerika di wilayah Afghanistan-Pakistan.
Dalam pernyataan, Gedung Putih mengatakan, "Kematian Hamza bin Laden tidak hanya memupus kemampuan pemimpin penting al-Qaida dan hubungan simbolis dengan ayahnya, tetapi juga melemahkan kegiatan operasional penting kelompok itu."
Hamza bin Laden digambarkan Gedung Putih sebagai "anggota tingkat tinggi al-Qaida" yang "bertanggung jawab atas perencanaan dan urusan dengan berbagai kelompok teroris."
Beberapa organisasi media sebelumnya melaporkan awal musim panas ini Hamza bin Laden tewas sekitar dua tahun lalu, tetapi itu tidak dikukuhkan pemerintahan Presiden Donald Trump hingga Sabtu (14/9)
Hamza bin Laden diyakini berusia 30-an tahun.
Ayahnya, Osama, menyatakan perang melawan Amerika pada 1996 dan merupakan otak serangan terhadap Amerika pada 11 September 2001.
Bulan lalu para pejabat AS memperingatkan bahwa kelompok teror global itu tetap merupakan ancaman kuat bagi Amerika meski ada laporan bahwa putra Osama bin Laden, yang dipandang sebagai calon pimpinan baru al-Qaida itu, tewas terbunuh,
Para pejabat itu tidak mau mengukuhkan kematian Hamza bin Laden, yang dilaporkan tewas dalam operasi yang dijalankan AS dalam dua tahun terakhir ini. Tapi mereka memperingatkan, apapun faktanya, jaringan al-Qaida jangan dianggap enteng.
“Yang kita lihat saat ini adalah al-Qaida yang tetap kuat seperti semula,” kata Duta Besar Nathan Sales, koordinator kontrateroris pada Departemen Luar Negeri.
Sales mengatakan pada wartawan bahwa “al-Qaida telah bertindak sabar dalam tahun-tahun belakangan ini, dan membiarkan ISIS menanggung pukulan hebat yang dilancarkan dunia dalam perang melawan teroris, tapi secara diam-diam memperkuat diri dengan sabar.”
“Karena itu kita harus terus berjuang melawan mereka,” kata Sales. Penilaian Amerika tentang al-Qaida itu sejalan dengan laporan PBB belum lama ini yang mengatakan kelompok teror itu masih “tegar.”
Kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaida lebih kuat dari kelompok-kelompok afiliasi ISIS di Idlib, Suriah, Yaman, Somalia dan di banyak kawasan Afrika Barat,” kata laporan PBB itu.
Sales menyebut kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaida, seperti al-Shabab yang beroperasi di Somalia dan Kenya, dan juga al-Qaida di kawasan Islam Magribi, dan al-Qaida di Semenanjung Arab, yang berpangkalan di Yaman. (VOA)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...