Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:05 WIB | Minggu, 19 Mei 2024

Geert Wilders Yang Anti Islam Hampir Bentuk Pemerintahan Sayap Kanan Belanda

Pemilu Uni Eropa diperkirakan dipengaruhi kemenangan partai sayap kanan di beberapa negara anggota.
Ketua Partai Kebebasan Belanda, Geert Wilders, (Foto: dok. AP)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Politisi Belanda anti Islam, Geert Wilders, hampir menjadi perantara koalisi empat partai enam bulan setelah menjadi pemenang pertama dalam pemilu nasional, membuka prospek bahwa negara Uni Eropa lainnya akan beralih ke kelompok sayap kananpekan menjelang pemilu di seluruh Uni Eropa.

Wilders mengatakan dia sendiri tidak berharap untuk menjadi perdana menteri, karena dia masih terlalu ekstrem bagi mitra koalisinya, namun Partai Kebebasan yang diusungnya akan menjadi kekuatan pendorong dalam koalisi empat partai.

Dengan partai-partai sayap kanan dan populis yang kini menjadi bagian atau memimpin setengah lusin pemerintahan di blok beranggotakan 27 negara tersebut, mereka tampaknya berada dalam posisi untuk memperoleh keuntungan dalam jajak pendapat Uni Eropa pada 6-9 Juni mendatang.

“Saya harap kami akan sampai di sana. Saya pikir kita akan sampai di sana. Saya tidak melihat ada yang salah,” kata Wilders kepada stasiun televisi NOS pada hari Rabu (15/5)  pagi setelah keempat pihak mencapai kesepakatan mengenai pendanaan pemerintah, yang merupakan hambatan besar terakhir dalam perundingan tersebut. Masih belum jelas siapa yang akan menjadi perdana menteri.

“Itu masih penting. Jika Anda ingin pemerintahan berhasil, Anda memerlukan perdana menteri yang bersatu,” kata Pieter Omtzigt, pemimpin partai Kontrak Sosial Baru yang berhaluan tengah. Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi yang dipimpin Perdana Menteri, Mark Rutte, dan Gerakan Rakyat Petani yang populis juga ikut serta dalam pembicaraan koalisi.

Setelah dua dekade menjadi oposisi, Wilders tampaknya memiliki kesempatan untuk memimpin sebuah negara yang telah lama membanggakan masyarakatnya yang toleran, namun ia mundur demi mewujudkan sebagian besar agendanya.

Dari Finlandia hingga Kroasia, partai-partai sayap kanan garis keras adalah bagian dari koalisi pemerintahan Eropa, dan perdana menteri sayap kanan memimpin Hongaria, Slovakia, dan Italia. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home