Gel Vagina Lindungi Perempuan dari HIV
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Sebuah gel vagina—yang dirancang untuk digunakan setelah melakukan hubungan seksual—terbukti bisa mencegah virus yang menyebabkan penyakit AIDS dalam penelitian yang diujikan pada monyet, kata ilmuwan Amerika Serikat pada Rabu (12/2).
Meski uji coba masih pada tahap awal, para peneliti berharap gel tersebut bisa menjadi opsi yang lebih praktis dan efektif dibandingkan dengan gel-gel antiretroviral yang berkembang di pasaran saat ini, yang harus dipakai sebelum melakukan hubungan seksual.
Gel tersebut dikembangkan oleh ilmuwan di Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, dan berisi kandungan obat yang disebut raltegravir buatan Merck, yang dapat mengurangi jumlah HIV dalam darah.
“Apa yang kami capai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi obat anti-HIV yang menghambat integrasi virus dalam DNA,” kata salah satu peneliti Walid Heneine kepada AFP.
“Ini adalah langkah prasyarat untuk infeksi HIV, dan langkah tersebut dilakukan setidaknya enam jam setelah infeksi sehingga mereka memberikan dosis yang lebih besar setelah melakukan seks.”
Gel tersebut diujikan pada vagina enam monyet, dan digunakan hingga tiga jam sebelum mereka diinfeksi simian immunodeficiency virus, yang ditemukan pada primata, sejenis HIV pada manusia.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa gel mencegah virus tersebut menjangkiti lima dari enam monyet, yang tingkat keakuratannya mencapai 84 persen, menurut laporan dalam jurnal Science Translational Medicine.
Penelitian tersebut juga tengah mengembangkan gel rektum, kata Heneine.
Namun, produk tersebut harus menjalani banyak uji coba pada binatang dan manusia sebelum dipasarkan, sebuah proses yang bisa memakan waktu lima hingga 10 tahun, ujarnya.
Hingga saat ini semua gel mikrobisida sebelumnya dirancang untuk digunakan sebelum melakukan hubungan seksual. (AFP/BBC)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...