Gelombang Panas Melanda Alaska
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Alaska yang biasanya membeku hingga bulan Juni, akhir-akhir ini mengalami sebuah gelombang panas, demikian dilansir Al Jazeera.
Kondisi temperatur, yang biasa terjadi dan sudah berlangsung lama menjadi tidak biasa, setelah jalan-jalan yang sebelumnya dipenuhi es, meleleh lebih awal dibanding biasanya.
Pada Hari Sabtu (23/5), Alaska yang merupakan negara bagian ke-49 Amerika Serikat (AS) lebih hangat dibanding Arizona.
Seperti diketahui, lingkaran kutub melalui Alaska, sementara Arizona merupakan daerah yang biasanya lebih panas.
Pada Sabtu(23/5), suhu di Fairbanks, Alaska, tercatat 30 derajat celcius, sementara di Phoenix, Arizona hanya berada di suhu 28 derajat celcius.
Bahkan di Bettles, sebuah kota di utara Fairbanks dan berada di dalam lingkaran kutub, tercatat berada di suhu 28 derajat Celcius.
Pada hari yang sama, suhu udara di kota kecil Eagle, sebelah Timur Fairbanks, melonjak menjadi 33 derajat celcius, temperatur tertinggi yang pernah tercatat pada di awal kalender.
Antara 16 Mei dan 24 Mei, Eagle mencapai 27 derajat Celcius atau lebih tinggi, dari suhu sehari-hari, itu adalah serangan terpanjang kedua dalam catatan manapun tahun ini.
Penyebab kondisi ini adalah, tekanan tinggi yang terus menerus di Barat Daya Kanada, sebagai akibat terjadinya gejala iklim el Nino di Timur Samudera Pasifik.
Aspal meleleh akibat hawa panas di India
Sementara itu, suhu yang mencapai 40 derajat Celcius bakan mendekati 50 Celcius, di beberapa daerah di India, tak hanya merenggut korban lebih dari 1.300 jiwa, tetapi juga mengakibatkan permukaan aspal mencair.
Dalam video yang diunggah ke laman Carscoops menunjukkan, aspal di jalan raya New Delhi itu terlihat jelas ,karena meleleh pada bagian zebra cross, atau garis penyeberangan orang.
Pejabat India berharap, hujan tahunan akan segera turun dan "menolong" masyarakat di sana.
"Hujan yang tak turun dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan kondisi kekeringan serius," kata Menteri Negara K.T. Rama Rao di Telangana.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga ada sedikit kepanikan. Mudah-mudahan musim hujan akan tepat waktu," katanya. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Ikuti berita kami di Facebook
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...