Gempa 6,3 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Tidak Ada Korban
WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM - gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang Selandia Baru pada Senin (20/1), mengakibatkan dihentikannya pelayanan kereta api dan meruntuhkan barang-barang dari rak. Namun tidak ada laporan terjadi kerusakan besar atau korban.
Gempa terjadi pada pukul 03:52 (08:52 WIB) berpusat di Pulau Utara sekitar 115 kilometer timur laut dari ibu kota Selandia Baru, Wellington, seperti dilaporkan United State Geological Survey.
Pusat gempa pada kedalaman 27 kilometer dan secara luas dirasakan di seluruh pulau Utara dan Selatan. Hal ini diikuti oleh serangkaian gempa susulan yang lebih kecil.
"Saya telah melihat para tetangga dan mereka sedikit terguncang, tapi tidak ada kerusakan," kata Brian Smith dari Eketahuna, dekat pusat gempa kepada Radio Selandia Baru. Dia menggambarkan gempa sebagai sebagai sentakan yang tajam.
"Istri saya berada di luar di taman dan dia bilang dia tidak bisa berdiri dan harus duduk,” kata dia. Beberapa rumah di kota kecil Eketahuna mengalami kerusakan kecil seperti kaca jendela pecah dan kerusakan struktural, tetapi polisi mengatakan belum ada laporan korban luka. Namun semua layanan kereta api di wilayah Wellington dihentikan karena gempa.
Selandia Baru berada pada batas lempeng tektonik Australia dan Pasifik yang merupakan bagian dari apa yang disebut "Ring of Fire" dan menghadapi sekitar 15.000 gempa setiap tahunnya.
Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter di kota Christchurch di Pulau Selatan pada tahun 2011 mengakibatkan meninggalnya 185 orang, dan merupakan salah satu bencana paling mematikan negara itu di era modern.
Wellington mengalami gempa paling kuat di negara itu pada tahun 1855. Gempa berkekuatan 8,2 skala Richter itu membunuh empat orang dan mengubah seluruh geografi kota, dan menggeser garis pantai sejauh 200 meter kea rah pelabuhan.
Gempa di Bengkulu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,2 skala Richter di 64 km Barat Daya Kaur Provinsi Bengkulu, Senin, pukul 11.45 WIB, dengan kedalaman 24 km. (AFP/Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...