Gempa 7,7 Guncang Pasifik Selatan, Terjadi Tsunami Kecil
Hari Rabu malam, gempa berkekuatan 6,5 mengguncang laut dekat Pulau Enggano, Bengkulu.
SATUHARAPAN.COM- Gempa berkekuatan 7,7 melanda Pasifik Selatan pada hari Kamis (11/2) dini hari, menimbulkan tsunami kecil yang tidak menyebabkan kerusakan pada negara-negara pulau di wilayah tersebut.
Gempa terjadi tengah malam waktu setempat, dan episenter berada sekitar 415 kilometer timur Vao di Kaledonia Baru, pada kedalaman 10 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat, dikutip AFP.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, NWS, milik pemerintah AS mengatakan "gelombang tsunami berbahaya" diperkirakan terjadi di beberapa pantai. Dikatakan gelombang mencapai antara 0,3 dan satu meter di atas permukaan air pasang mungkin terjadi di Fiji, Selandia Baru dan Vanuatu. Gelombang 0,3 meter melanda Fiji, menurut postingan Twitter departemen seismologi negara pulau itu.
Namun, Seismologi Fiji kemudian membatalkan peringatan tsunami itu. "Observatorium seismologi atas penilaiannya sekarang telah memverifikasi dan mengkonfirmasi pembatalan peringatan dan 'semua informasi yang jelas' dikeluarkan untuk seluruh Fiji," katanya.
Biro Meteorologi Australia mengonfirmasi dalam tweet bahwa tsunami telah terjadi. Biro tersebut memperingatkan tentang ancaman terhadap Pulau Lord Howe, yang berjarak sekitar 550 kilometer timur dari daratan Australia, tetapi mengatakan tidak perlu evakuasi.
Warga di ibu kota Vanuatu, Port Vila, mengatakan mereka merasakan gempa tersebut tetapi tidak ada kerusakan baik dari guncangan atau gelombang berikutnya. Sementara Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru memperingatkan "arus kuat dan tidak biasa" di daerah pesisir utara tetapi mengatakan tidak ada risiko tsunami.
Belum ada laporan awal mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat tsunami atau gempa, yang awalnya dicatat oleh USGS pada magnitudo 7,5 sebelum direvisi menjadi 7,7.
Gempa Bengkulu
Sementara itu, gempa bumi berkekuatan 6,5 mengguncang Bengkulu pada hari Rabu (10/2) pukul 19:52, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pusat gempa berada di laut pada kedalaman 10 kilometer sekitar 80 kilometer barat daya dari Pulau Enggano di Bengkulu.
Pusat gempa terletak di 5.63 Lintang Selatan dan 101.6 Bujur Timur. Getaran gempa dirasakan pada skala II dan III di Pulau Enggano danb skala II di Bengkulu, dan Kapahiang.
Sejauh ini tidak ada laporan tentang peringatan kemungkinan terjadi tsunami dan kerusakan akibat gempa itu.
Cincin Api Pasifik
"Cincin Api" Pasifik, yang juga melewati wilayah Indonesia, merupakan tempat lempeng tektonik bertabrakan, sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik. Pada tahun 2018, gempa berkekuatan 7,5 skala Richter dan tsunami susulan di pulau Sulawesi di Indonesia menyebabkan lebih dari 4.300 orang tewas atau hilang.
Gempa berkekuatan 9,1 melanda lepas pantai pulau Sumatera di Indonesia pada tahun 2004, memicu tsunami yang menewaskan 220.000 di seluruh wilayah. Korban tewas termasuk sekitar 170.000 orang di Indonesia. Ini adalah salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah. (dengan Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...