Gempa Aceh Tewaskan 18 Orang
BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 18 orang tewas dan puluhan lainnya dikhawatirkan terjebak di balik puing setelah gempa besar menghantam provinsi Aceh pada Rabu (7/12), kata Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi.
“Sebanyak 18 orang tewas sejauh ini, berdasarkan data dari rumah sakit. Sebagian korban adalah anak-anak,” kata Said kepada AFP. Pidi Jaya adalah wilayah yang dihantam paling parah dalam gempa tersebut.
Sebanyak 14 bangunan roboh akibat gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,5 skala Richter di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, demikian laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Bangunan tersebut 10 ruko roboh dan empat rumah roboh, beberapa tiang listrik roboh di Pidie Jaya, satu orang terluka," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan Posko BNPB telah mengonfirmasi ke BPBD gempa tersebut tidak memicu tsunami.
Gempa, kata dia, sangat kuat dirasakan selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.
"Ada beberapa bangunan di Ulle Glee, Kabupaten Pidie roboh. Sedangkan di Kabupaten Bireuen terdapat masjid yang rusak akibat gempa," kata dia.
Pusat gempa, kata Sutopo, dangkal dan sumber gempa berasal dari sesar aktif Samalanga-Sipopok Fault yang menjadi pembangkit gempa. Jalur sesar gempa mengarah barat daya-timur laut.
Sutopo mengatakan BNPB terus melakukan kajian dan koordinasi dengan BPBD. Tim Reaksi Cepat BPBD sudah berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan pada masyarakat.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata dia, menunjukkan gempa bumi terjadi pukul 05.03.36 WIB. Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT tepatnya di area darat pada jarak 106 kilometer arah tenggara kota Banda Aceh dengan kedalaman 15 kilometer.
Hasil analisis peta tingkat guncangan dari BMKG, lanjut dia, menunjukkan dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Seluruh wilayah tersebut berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 05.30 WIB sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak kali dengan kekuatan terbesar 4,8 SR," kata dia. (Ant)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...