Gempa Bumi di Tanimbar Dirasakan Getarannya Sampai ke Australia Utara
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Gempa bumi berpusat di laut dalam yang kuat merusak bangunan desa di gugusan pulau berpenduduk sedikit di Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Selasa (10/1) pagi juga dirasakan secara luas di Australia bagian utara.
Dua bangunan sekolah dan 124 rumah rusak di Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hanya satu orang cedera yang dilaporkan.
“Warga setempat merasakan getaran kuat selama tiga hingga lima detik. Terjadi kepanikan saat gempa mengguncang sehingga warga meninggalkan rumah mereka,” kata juru bicara BNPB, Abdul Muhari dalam sebuah pernyataan.
Pusat gempa berkekuatan 7,6 SR itu berada di Laut Banda, terdekat dengan Kepulauan Tanimbar, yang berpenduduk sekitar 127.000 jiwa. Gempa tersebut dirasakan di beberapa daerah, termasuk provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur, serta di Australia bagian utara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia mengeluarkan peringatan tsunami yang dicabut tiga jam kemudian.
“Berdasarkan pengamatan empat pasang surut di sekitar pusat gempa, tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan permukaan laut yang signifikan,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Sementara itu, Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa itu berpusat di kedalaman 105 kilometer (65 mil) tidak jauh dari ujung utara Australia. Gempa yang lebih dalam cenderung menyebabkan lebih sedikit kerusakan di permukaan, tetapi dirasakan lebih luas.
Lebih dari 1.000 orang di Australia utara, termasuk di kota Darwin, melaporkan kepada Geoscience Australia bahwa mereka merasakan gempa tersebut. Pusat Peringatan Tsunami Australia Bersama mengatakan gempa itu tidak menimbulkan ancaman tsunami ke daratan atau pulau atau wilayah mana pun.
Menurut BMKG, pusat gempa berada pada koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 130,18 Bujur Timur. Sebutkan kekuatan gempa mencapai 7,9 dan pada kedalaman 131 kilometer. Ini terletak sekitar 148 kilometer barat laut Maluku Tenggara Barat.
Getarannya dirasakan pada skala V di Saumlaki, pada skala III-IV di Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata. Dirasakan pada skala IV di Dobo dan Takur.
Kemudian dirasakan dalam skala II-III di Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang, dan pada skala II di Ambon dan Piru. (dengan AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...