Gempa di Sulbar: 42 Meninggal, 189 Luka Berat
MAMUJU, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan sekarang dalam perawatan akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 yang melanda Sumawesi Barat, hari Jumat (15/1).
Pusat Pengendali Operasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyebutkan bahwa korban meninggal akibat gempa yang terjadi dua kali di wilayah itu hingga hari Sabtu (16/1) berjumlah 42 orang (34 dari Mamuju dan delapan dari Kabupaten Majene).
Gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat pertama berkekuatan 5,9 terjadi pada hari Kamis (14/1) pukul 13:35 WIB, kemudian disusul gempa berkekuatan 6,2 yang terjadi pada pukul 01:28 WIB. Getrannya telah meruntuhkan banyak rumah, termasukkantor gubernur di Mamuju, dan sejauh BPBD setempat masih mendata kerusakan itu.
BNPB juga melaporkan bahwa di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan, dan sekitar 15.000 warga mengungsi di 10 titik pengungsian.
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta beroordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.
Listrik Padam
Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih bekerja untuk memulihkan listrik. Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan.
Untuk mencegah potensi penularan COVID-19, Kementerian Kesehatan mengaktifkan klaster kesehatan di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 dan masker kain 20.000.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih bisa terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
Mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau warga di sana tetap tenang dan waspada, terutama yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam. Bagi warga yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir juga diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...