Gempa Guncang Filipina, Lima Tewas, Getarannya Dirasakan Kuat di Tahuna
MANILA, SATUHARAPAN.COM-Jumlah korban tewas akibat gempa bumi kuat di Filipina selatan bertambah menjadi lima orang pada hari Sabtu (18/11) ketika pihak berwenang melaporkan lebih banyak korban jiwa di dua provinsi.
Gempa berkekuatan 6,7 skala Richter yang melanda wilayah Mindanao pada sore hari pada hari Jumat (17/11) menyebabkan sebagian langit-langit pusat perbelanjaan runtuh, memicu pemadaman listrik dan menyebabkan orang-orang mengungsi ke jalan-jalan.
Gempa bumi ini tercatat berkekuatan, 6,9 menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan getarannya dirasakan kuat di wilayah Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Gempa bumi terjadi pada pukul 15:14:15 WIB, dengan koordinat pusat gempa pada 5.5 Lintang Utara dan 125.18 Bujur Timur.
Pusat gempa berada di laut pada kedalaman 44 kilometer, terletak di wilayah General Santos, Filipina, atau sekitar 212 kilometer barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe.
Getarannya terasa pada skala (MMI) V di Naha, skala III-IV di Kepulauan Talaud, Skala III di Manado, Bolaang Mongondow dan Minahasa Utara.
Laporan dari Filipina menyebutkan, puing-puing yang berjatuhan dari mal di General Santos City meremukkan seorang perempuanhingga tewas, sementara 19 orang lainnya dirawat karena syok, kata kapten polisi kota, Ari Noel Cardos.
Polisi sebelumnya melaporkan kematian sepasang suami istri yang terjepit di bawah tembok beton yang runtuh di General Santos, di mana sekitar 30 siswa juga dirawat karena kesulitan bernapas.
Orang lain tewas tertimpa struktur baja yang runtuh di kotamadya Glan, di Provinsi Sarangani, kata petugas polisi Paul Mesalido.
Polisi Glan dikerahkan pada hari Sabtu (18/11) untuk memeriksa laporan tanah longsor di desa terdekat, tambah Mesalido.
Di provinsi tetangga Davao Occidental, seorang pria lanjut usia tewas tertimpa batu besar yang terguling menuruni bukit dekat rumahnya, kata petugas polisi Patrick Laurente.
Badan seismologi negara bagian mengatakan gempa tersebut kemungkinan disebabkan oleh pergerakan kerak bumi di sepanjang palung Cotabato, sebuah depresi panjang dan sempit di dasar laut yang membentuk batas antara satu lempeng tektonik yang mendorong lempeng lainnya. (dengan AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...