Gempa Iran, Dikuatirkan Berdampak pada Reaktor Nuklir
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Gempa mengguncang kota Bushehr, Iran pada Selasa, (9/4) kemarin pukul 11.52 waktu setempat. Gempa yang telah menelan puluhan korban ini dikuatirkan berdampak pada reaktor nuklir yang berlokasi persis di kota ini.
Saat ini, seperti dikutip dari Reuters, gempa ini telah menyebabkan korban meninggal dunia berjumlah 37 orang, korban luka-luka sekitar 850 orang, dan diperkirakan 700 rumah roboh. Selain itu, relawan Sabit Merah (Red Crescent Movement) berhasil menyelamatkan 20 orang yang tertimpa reruntuhan gempa.
Berdasarkan laporan US Geological Survey (USGS), gempa tersebut berkekuatan 6,3 Skala Richter (SR). Pusat episentrum berada sejauh 89 km dari Kota Bushehr yang berada di Teluk Persia dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat Seismograf Iran yang berada di Universitas Teheran juga memberikan laporan yang senada yaitu gempa dengan kekuatan 6,1 SR dengan pusat episentrum di kota pelabuhan Kaki yang berjarak 96,6 kilometer dari Kota Bushehr.
Mengacu pada tabel Skala Richter gempa berkekuatan 6 sampai 6,9 SR tergolong gempa kuat dengan radius guncangan sekitar 160 km dan mampu merusak bangunan secara signifikan.
Hingga hari ini, polisi dan militer juga dikerahkan untuk menjaga ketertiban para warga yang mengungsi ke kota Dashti. Para pengungsi tersebut mengalami tekanan dan membutuhkan pasokan air untuk menunjang kebutuhan hidupnya.
Peristiwa yang serupa juga pernah terjadi pada tahun 2011 yang melanda reaktor nuklir Fukushima Daiichi. Gempa tersebut terjadi beberapa jam setelah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan sikap untuk membangun lima reaktor nuklir baru.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...