Gempa Masih Landa Kepulauan Mentawai
PADANG, SATUHARAPAN.COM - Gempa melanda Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dan kembali terulang pada Kamis (3/3) pukul 13.03.04 WIB dengan kekuatan 5,1 skala richter, seperti diberitakan Antara.
Informasi SMS dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima di Padang, menyebutkan gempa tersebut dengan pusat lokasi pada 4,83 Lintang Selatan (LS) dan 94,07 Bujur Timur (BT) berjarak 658 kilometer arah barat daya Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 10 kilometer di bawah tanah.
Sebelumnya, Kepulauan Mentawai digoyang gempa berkekuatan 5,3 SR, pada Kamis (3/3) pukul 09.28.08 WIB, berpusat pada 5,13 LS dan 93,65 BT berjarak 716 kilometer arah barat daya Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 10 kilometer di bawah tanah.
Siklus Gempa di Sumatera Barat
Provinsi Sumatera Barat, seperti yang dikutip dari wikipedia.org berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif.
Menurut catatan ahli gempa, wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus. Berdasarkan data sejarah Gempa Bumi Sumatera, dalam 100 tahun terakhir, sudah sekitar 20 gempa besar dan merusak terjadi di Zona patahan ini. Gempa pertama tercatat pada masa Perang Paderi (1803-1838).
Beberapa prediksi, antara lain menurut Brian Tucker, Presiden GeoHazards lembaga nonprofit asal California, Amerika Serikat, yang mengkampanyekan pengurangan risiko bencana alam di daerah-daerah paling rawan di dunia pascagempa Nepal yang meluluhlantakkan Kathmandu kaki Himalaya pada Sabtu 25 April 2015, mengatakan gempa besar berikutnya mengarah ke lepas pantai Sumatera, seperti yang dikutip dari Time dan diberitakan liputan6.com.
Sedangkan pakar gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Danny Hilman mengatakan, prediksi gempa di Megathrust Mentawai kekuatannya diperkirakan antara 8,8-8,9 SR.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melansir prediksi tersebut pada Juli 2015. Prediksi itu hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama pihak Prancis dan Singapura. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kala itu menyebut, jika gempa 9 SR terjadi, 5 menit kemudian tsunami akan menyusul.
Editor : Sotyati
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...