Gereja di AS Lunasi Utang Medis Jemaatnya Rp55,1 Miliar
MICHIGAN, SATUHARAPAN.COM – Gereja Victory Life yang berada di kota Battle Creek, Michigan, negara bagian Amerika Serikat mengumumkan pada hari Minggu (29/9) yang lalu bahwa mereka telah mengumpulkan $15.000 untuk digunakan oleh organisasi nirlaba RIP Medical Debt membayar 3,8 juta dolar AS atau setara Rp55.125.190.000 utang medis anggota jemaatnya.
Gereja di Michigan itu mampu melunasi hampir 4 juta dolar AS utang medis untuk anggota keluarga jemaatnya sebagai bagian dari upaya amal nirlaba nasional untuk membantu mereka yang membutuhkannya.
Pendeta James Sunnock mengatakan kepada media setempat, bahwa dana tersebut akan digunakan untuk membantu orang-orang di kota Calhoun, Kalamazoo, Branch, Barry dan Eaton county di negara bagian tersebut.
“Semuanya, $3,8 juta itu untuk orang-orang dalam komunitas kami, dan itulah yang kami sukai,” kata Pendeta Sunnock kepada Battle Creek Enquirer, seperti dilansir dari Christian Post, hari Senin (7/10).
Menurut Pendeta Sunnock, pada saat ini kenyataannya adalah orang-orang sedang berada di masa sulit secara ekonomi. Kata dia, rasanya senang melakukan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
“Akan sangat bagus dapat melakukannya untuk siapa saja, tetapi kami ingin berinvestasi dan membawa perubahan dalam komunitas kami,” katanya.
RIP Medical Debt didirikan pada tahun 2014 di New York dan menjadi berita utama pada tahun 2016 ketika secara positif ditampilkan pada serial HBO "Last Week Tonight" oleh komedian John Oliver.
Nirlaba RIP Medical Debt telah bekerja sama dengan gereja-gereja di seluruh negera untuk membantu memberikan keringanan utang medis dan membayar utang medis melalui sistem pengumpulan dan “pengampunan” utang sehingga mereka yang dalam utang tidak dikenakan biaya lagi.
Sebelumnya, RIP Medical Debt bekerja sama dengan The Crossing, sebuah jemaat di Columbia, Missouri, AS melunasi $43 juta utang medis yang ditanggung oleh keluarga-keluarga di wilayahnya. Jumlah tersebut berasal dari anggota jemaat The Crossing yang mengumpulkan sekitar $432.000.
"Setiap orang yang utangnya dilunasi akan menerima catatan dari RIP Medical Debt yang mengatakan bahwa 'The Crossing melunasi utangnya'," kata pemimpin jemaat The Crossing, pendeta Keith Simon dan Patrick Miller dalam sebuah pernyataan pada bulan September 2019.
Para pendeta menjelaskan bahwa mereka menyebut tindakan mereka sebagai Yobel yaitu penghormatan terhadap praktik di Israel Kuno di mana setiap 50 tahun semua hutang diampuni.
“Crossing menyadari bahwa komunitas kami menderita di bawah beban utang spiritual dan finansial. Utang medis adalah salah satu penyebab utama kebangkrutan keuangan dan sekitar setengah dari seluruh penagihan utang terkait dengan biaya pengobatan yang tidak dibayar,” katanya.
Pada bulan Januari 2019, sebuah gereja di Maryland bernama Revolution Annapolis mengumpulkan dana $15.000 untuk tujuan yang sama. Mereka bekerja sama dengan RIP Medical Debt yang akhirnya menggunakan dana tersebut untuk membayar $2 juta utang medis untuk sekitar 900 individu dan keluarga di negara bagian tersebut.
Pemimpin Jemaat Revolution Annapolis, Pendeta Kenny Camacho mengatakan kepada The Christian Post, bahwa “pengampunan” medis seharusnya dilihat sebagai hadiah.
“Itu adalah bagian inti dari sistem kepercayaan kami dan struktur kami. Kami pikir ini adalah cara yang praktis dan nyata sehingga kami dapat membantu orang – terlepas dari apakah mereka adalah bagian dari gereja atau tidak – mengalami pengampunan yang berdampak pada kehidupan mereka dengan cara yang bermakna,” kata Camacho kepada CP dalam sebuah wawancara pada bulan Maret yang lalu.
“Kami berharap itu adalah semacam cita rasa dari pesan yang lebih besar yang ingin kami komunikasikan kepada orang-orang tentang apa artinya memiliki utang yang diampuni,” dia menambahkan.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...