Gereja di Suriah Ajak Tokoh Islam Dukung Tercapainya Perdamaian Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM Patriark Gereja Katolik Yunani Antiokhia dan Timur, Gregory Laham III mengajak semua pimpinan spiritual Islam dan Kristen untuk mengerahkan upaya yang mendorong suksesnya konferensi internasional tentang Suriah yang dikenal sebagai Jeneva II.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat (17/1), Patriark Laham mengatakan bahwa panggilan ini juga diserukan Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches) di Jenewa. Para tokoh agama Kristen dunia diundang untuk mengambil bagian dalam konsultasi untuk memastikan bahwa Konferensi Jeneva II mencapai hasil.
Dia menekankan bahwa keberhasilan Jeneva II akan membawa keamanan dan perdamaian juga bagi negara-negara Arab. Laham menyerukan tokoh-tokoh agama Islam untuk menyampaikan imbauan serupa.
Dia menyatakan solidaritas Kristen-Islam yang ditunjukkan akan memiliki dampak yang signifikan terhadap peserta konferensi tersebut dan orang-orang dari dunia Arab untuk membangun kepercayaan di antara mereka dan menghilangkan hasutan dan kebencian.
Tentang Kamp Yarmuk
Sementara itu, Uskup Agung Gereja Yunani Ortodoks, Atallah Hanna Sebastia, mengatakan bahwa kelompok teroris bersenjata dan mereka yang mendukungnya bertanggung jawab atas kondisi bencana kemanusiaan di kamp Yarmouk, Suriah.
Dalam pidato pada hari Jumat (17/1) malam di Gereja Makam Suci di Yerusalem, dia menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina di kamp Yarmouk. Uskup Agung Hanna menyuarakan pernyataan yang kejutan tentang penyesatan oleh media tentang apa yang terjadi di kamp itu.
Jelas bahwa orang-orang yang mendanai teroris yang menggunakan penghuni kamp sebagai perisai manusia adalah orang-orang yang sama yang menyesatkan opini publik dengan menyatakan bahwa pemerintah Suriah mengepung kamp tersebut.
"Mereka yang membajak kamp Yarmouk adalah orang yang sama yang bersekongkol melawan negara Suriah, dan mereka meneteskan air mata buaya bagi pengungsi Palestina di Yarmouk," kata dia.
Dia menggambarkan apa yang terjadi di sana sebagai aib bagi kemanusiaan, dan mengatakan bahwa itu adalah hal yang memalukan bahwa uang Arab digunakan untuk menghancurkan bangsa Arab. (SANA)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...