Gereja Irak Ingin Bangun Kembali Desa Kristen
IRBIL, SATUHARAPAN.COM – Gereja Kaldea (Chaldean Church) di Irak mengumumkan rencana membantu orang-orang Kristen membangun kembali kehidupan warganya, walau mereka masih menghadapi ancaman kematian.
Inisiatif tersebut diumumkan Uskup Agung Bashar Warda dari Irbil, Irak, pada hari Kamis (2/2), .
Bashar Warda mengemukakan upaya tersebut dilakukan untuk membangun kembali desa-desa berpenduduk Kristen yang telah ditinggalkan agar para pengungsi kembali.
Pembangunan kembali desa oleh Gereja Kaldea itu juga mendapat dukungan dari organisasi amal yang mendukung umat Kristen teraniaya, Aid to the Church in Need.
Dia menjelaskan, usaha membangun kembali desa-desa yang terletak di Niniwe itu menelan biaya hampir sama dengan Marshall Plan. Marshall Plan adalah upaya rekonstruksi besar-besaran di Eropa Barat setelah Perang Dunia II yang dibiayai Amerika Serikat.
Seorang juru bicara mengatakan saat ini sedang dilakukan pekerjaan untuk melihat berapa banyak pembangunan kembali yang diperlukan.
“Ribuan foto yang disertai dengan penjelasan tentang kehancuran desa-desa tersebut sedang dikumpulkan, pada sisi lain kami tetap memperhitungkan biaya untuk pembangunan kembali,” kata Pastor Andrzej Halemba.
Halemba mengemukakan proyek pembangunan kembali tempat tinggal tersebut mendapat bantuan pencitraan satelit, yang mengidentifikasi setiap gambar rumah di setiap desa di Niniwe yang digempur ISIS.
Halemba menjelaskan setiap rumah memiliki ciri khas sendiri, yakni ada yang mencirikan milik umat Katolik Suriah, Ortodoks Suriah, Kaldea, dan dan beberapa desa campuran juga. “Kita mengamati setiap sepuluh desa,” kata Halemba.
Halemba mengatakan bila membicarakan pembangunan kembali tidak sekadar membicarakan batu bata dan mortir. Program ini memastikan masalah hukum, yakni mengenai masalah kewarganegaraan penuh orang-orang Kristen di Irak dan keterlibatan Pemerintah Irak dalam rekonstruksi. (christiantoday.com)
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...