Gereja Koptik Mesir Larang Ziarah Makam pada Perayaan Natal
Gereja Ortodoks Koptik Mesir merayakan Natal pada 7 Desember
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Gereja Ortodoks Koptik Mesir mengumumkan bahwa mereka akan melarang ziarah ke kuburan pada Natal tahun ini dalam upaya untuk membendung penyebaran virus corona di negara itu.
Dalam pernyataan resmi pada hari Sabtu (2/1), Gereja Koptik mengumumkan larangan kunjungan selama Natal yang oleh Gereja Ortodoks Koptik Mesir dirayakan pada 7 Januari. Itu untuk menghindari pertemuan dan keramaian.
Sementara situs pemakaman hanya akan dibuka untuk penguburan, kata pernyataan Gereja.
Warga Gereja Ortodoks Koptik Mesir merupakan sekitar 90 persen dari semua orang Kristen di negara itu. Mereka merayakan Natal pada 7 Januari, dan sebagian kecik warga Kristen yang bukan dari Gereja Koptik merayakannya pada tanggal 25 Desember.
Keputusan gereja itu diambil beberapa hari setelah Gereja mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada pertemuan keagamaan hingga akhir Januari di Kairo dan Alexandria, ketika Mesir memasuki gelombang kedua infeksi pada akhir Desember.
Larangan itu termasuk mengurangi jumlah jemaat yang hadir dalam Misa Natal dan Epiphany di masing-masing gereja menjadi maksimal 20 orang saja, selain pendeta.
Juga hanya satu kali misa yang akan diadakan setiap pekan di setiap gereja dan warga yang hadir dibatasi untuk imam dan diakon paling banyak 15 orang. Sekolah Minggu, pertemuan, kegiatan dan kebaktian lainnya juga ditunda.
Gelombang Kedua Pandemi
Mesir memasuki gelombang kedua pandemi pada pekan terakhir Desember, dan mencatat dua kali lipat jumlah infeksi setiap hari.
Mesir sejauh ini mencatat 139.471 kasus COVID-19 sejak pertengahan Februari, termasuk 112.826 pasien yang pulih dan 7.687 kematian.
Mesir telah memperingatkan lonjakan kasus COVID-19 sejak November, karena masyarakat umum telah mulai mengabaikan langkah-langkah pencegahan sejak penurunan kasus yang dikonfirmasi telah dicatat dalam beberapa bulan terakhir.
Para pejabat mengatakan mereka akan menerapkan "nol toleransi" terhadap orang-orang yang gagal mematuhi langkah-langkah pencegahan terhadap pandemi.
Mesir mulai bergerak menuju pembukaan kembali ekonominya secara bertahap pada bulan Juni, mengurangi pembatasan terkait pandemi, termasuk mencabut jam malam, membuka kembali restoran dan tempat ibadah, serta melanjutkan penerbangan internasional reguler sebagai bagian dari rencananya untuk hidup berdampingan dengan virus. (Al Ahram)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...