Gereja Kuno Simbol Iman Kristen di Peru Terbakar
CUSCO, PERU, SATUHARAPAN.COM - Sebuah gereja kuno yang menjadi simbol iman Kristen di kota tua Cusco, di Peru, tak kuasa bertahan setelah dilalap api yang menghancurkan. Gereja San Sebastian itu sudah berdiri sejak abad 17 tetapi kini remuk dimakan si jago merah.
Pihak berwenang belum mengetahui pemicu kobaran api yang terjadi pada hari Jumat (16/9) itu. Rekaman video dari jaringan TV Andina menunjukkan kobaran api merobek melalui atap bangunan.
Pada hari Jumat sore (16/7), setelah api padam, Kementerian Kebudayaan Perua mengatakan 80 persen dari dari atap altar hancur sedangkan lorong utama gereja 60 persen rusak. Selain itu atap gereja terancam runtuh.
Selain menyebabkan kerusakan struktural, menurut laporan CNN, api juga melalap karya seni yang tak ternilai dari School of Roman Catholic, yang diciptakan oleh penguasa Spanyol setelah penaklukan Kekaisaran Inca pada tahun 1534.
Dua lukisan kanvas berjudul "Kemartiran San Sebastian" oleh seniman dari Sekolah Cuzco, Diego Quispe Tito, hancur dan patung yang membawa nama gereja, yang berasal dari abad ke-17, terbakar, menurut direktur Departemen Kebudayaan Cusco.
Api juga menghancurkan altar gereja.
"Sayangnya, kerugian yang terjadi tidak bisa dikembalikan, terutama karya seni, namun, restorasi dan arsitek kami akan melakukan yang terbaik untuk memulihkan warisan budaya ini," kata Vidal Pino Zambrano dari Departemen Kebudayaan Cusco.
Gereja zaman kolonial itu telah mengalami renovasi US$ 1,5 juta pada 2013, termasuk pemasangan instalasi sensor asap dan lampu darurat.
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...