Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 13:01 WIB | Selasa, 13 Desember 2016

Gereja Masehi Kecam Penyerangan Brutal Siswa Sekolah di NTT

Ilustrasi. Semangat belajar siswa SD di salah satu sekolah terluar di daerah Kupang, NTT. (Foto: seratusinstitute.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mengecam dengan keras penyerangan terhadap anak-anak di lingkungan sekolah pada jam belajar di Seba Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT), hari Selasa (13/12) pagi.

“Kekerasan terhadap anak adalah kekerasan terhadap kemanusiaan. Kami minta pemerintah dan pihak keamanan bekerja dengan sungguh-sungguh mengungkap pelaku, tindakan penyerangan, dan motivasinya,” kata Ketua Sinode GMIT, Pendeta Mery Kolimon kepada satuharapan.com,di Jakarta, hari Selasa (13/12) siang.

GMIT meminta kepada anggota jemaat dan masyarakat untuk tidak terprovokasi dari peristiwa penyerangan tersebut. GMIT juga meminta agar umat lintas beragama di Sabu saling menjaga untuk memelihara kerukunan dan bersama-sama bersuara menuntut keadilan bagi anak-anak kita.

“Mari kita jaga Pulau Sabu dan NTT sebagai rumah bersama. Kita tolak tegas semua tindakan memprovokasi dengan cara tidak membiarkan diri terprovokasi. Kami imbau tokoh-tokoh agama saling berkoordinasi untuk memastikan kita merawat toleransi dan kerukunan,” kata Pendeta Mery.

Kronologis Penyerangan

Menurut laporan dari wilayah Jajaran Korem 161/WS, pada hari Selasa (13/12) pagi pukul 08.25 Wita, telah terjadi tindakan brutal seorang anggota masyarakat (identitas masih dalam pemeriksaan, informasi sementara penyerang merupakan orang bukan berasal dari etnis setempat dan diduga berasal dari Depok).

Dia melakukan penyanderaan anak sekolah dasar (SD), dengan cara secara tiba-tiba masuk ke kelas SD 1 Seba (Sabu) Kabupaten Saburaijua, wilayah Kodim 1627/Rotendao.

Pelaku dengan membawa sebilah pisau membabi buta menyandera serta melukai anak SD.

Pada saat yang bersamaan, Koramil 04/Sabu yang baru selesai Apel Pagi mendengar teriakan ibu-ibu dari arah SD Seba tersebut. Mendengar teriakan warga, seluruh anggota Koramil di bawah Komando Danramil segera lari menuju TKP dan melihat ada seorang Pemuda membawa pisau di dalam kelas sedang menyandera anak Sekolah.

“Ada tiga orang korban dan terluka,” tulis laporan tersebut.

Menurut laporan itu, pelaku segera dilumpuhkan oleh anggota Koramil dan berhasil ditangkap. Kemudian segera diserahkan kepada Polisi Saburajuai untuk diamankan dan dalam proses pemeriksaan.

Ada indikasi pelaku tidak hanya sendiri, ada dua orang lainnya masih dalam pengejaran anggota Koramil dan Polsek setempat.

Ditangani Dokter

Korban anak-anak sekolah segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, dan sementara dalam penanganan tim dokter. Menurut informasi itu, satu anak sekolah dalam kondisi kritis.

Akibat kejadian tersebut, situasi masyarakat menjadi memanas karena diduga kuat bahwa pelakunya bukan berasal dari warga suku setempat, sehingga timbul sentimen masyarakat terhadap orang-orang pendatang yang bukan dari suku asli di tempat tersebut.

Terhadap situasi tersebut sejumlah langkah yang segera diambil semua pihak di lokasi kejadian:

  1. Memerintahkan Dandim 1627/Rote, untuk segera mengambil langkah cepat dan segera untuk meredam situasi.
  2. Melakukan koordinasi dengan Kapolda NTT untuk menkonfirmasikan kejadian yang sebenarnya, dan mengambil langkah-langkah bersama untuk menangkap pelaku, dan mencegah adanya tindakan-tindakan provokatif yang dapat memicu sentimen etnis dan berkembang menjadi konflik horizontal.
  3. Mengkomunikasikan segera dengan Tokoh Masyarakat, Toga dan Tokoh adat di wilayah, untuk ikut meredam situasi dan mencegah tindakan masyarakat yang tidak terkendali.
  4. Memerintahkan Dandim 1627/Rote untuk segera menuju ke Saburajuai, berkoordinasi dengan Kapolres dan segera selesaikan masalah dan mencegah konflik masyarakat.
  5. Meredam situasi dan menghimbau masyarakat agar tidak terprovokasi serta melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh situasi, karena Pelakunya sudah tertangkap.

Menurut laporan tersebut, secara umum, situasi masih terkendali dan seluruh personil TNI dan Polri tetap siaga dan berjaga di wilayah kejadian tersebut.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home