Gereja Rusia Memutuskan Hubungan dengan Patriark Aleksandria
Terkait pengakuannya pada independensi Gereja Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Gereja Ortodoks Rusia mengatakan pada hari Kamis (26/12) bahwa mereka telah memutuskan hubungan dengan pemimpin Patriarkat Gereja Ortodoks Yunani dari Aleksandria dan seluruh Afrika, Patriark Theodore II, setelah ia mengakui independensi Gereja Ukraina. Keputusan ini diambil beberapa hari sebelum Natal Ortodoks, yang dirayakan pada bulan Januari.
Sinode Suci Gereja Rusia memutuskan dalam sebuah pertemuan bahwa “tidak mungkin” menyebutkan nama Theodore dalam doa dan prosedur liturgi, kata situs web Gereja Ortodoks, seperti dikutip AFP.
Pada bulan Januari, Patriarki Ekumenis Konstantinopel, yang berbasis di Istanbul, menandatangani sebuah dekrit yang secara resmi membentuk Gereja Ukraina yang independen. Hal ini mengakhiri lebih dari 300 tahun kontrol Moskow atas gereja-gereja Ortodoks di Ukraina dan mempengaruhi jutaan orang percaya.
Patriarkat Moskow mengecam tindakan itu dan memutuskan hubungan dengan Konstantinopel. Patriark Theodore mengakui Gereja Ukraina dalam ibadah di Mesir pada November tahun ini, kata Gereja Moskow.
Pernyataan itu mengatakan bahwa Gereja merasakan "kesedihan mendalam" atas tindakan Theodore, mengatakan bahwa dia telah bersekutu dengan "orang-orang skismatik."
Juru bicara Gereja Ortodoks Rusia, Vladimir Legoida, menulis pada layanan pesan telegram pada hari Kamis bahwa keputusan Theodore adalah "pada dasarnya ... pribadi."
Gereja Rusia mengatakan Sinode Suci Alexandria tidak terlibat dalam keputusan Theodore sehingga Moskow akan mempertahankan hubungan dengan para rohaniawan senior.
Namun, dikatakan bahwa mereka menutup kantor perwakilan Patriarkat Alexandria di Moskow dan paroki-paroki Ortodoks Rusia di Afrika tidak akan lagi berada di bawah pengawasannya, tetapi langsung di bawah Patriark Rusia Kirill.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...