Gereja Sedunia Mendesak Solusi Politik untuk Perdamaian di Suriah
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin gereja dari Suriah, Russia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman,Turki, dan perwakilan organisasi internasional sepakat menyuarakan bahwa solusi politik merupakan satu-satunya jalan menuju perdamaian di Suriah. Sikap ini disampaikan dalam sebuah komunike yang mereka keluarkan setelah mengadakan pertemuan dengan Kofi Annan, mantan Sekjen PBB dan Lakhdar Brahimi, perwakilan gabungan PBB-Liga Arab untuk perdamaian Suriah.
Pertemuan tersebut diadakan pada hari Rabu (18/9) yang diselenggarakan oleh Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) bertempat di Ecumenical Institute Bossey Jenewa Swiss. Dalam pertemuan tersebut dibahas apa peran gereja-gereja secara efektif yang bertujuan menjadikan semua pihak di Suriah menuju perjanjian damai.
Sekjen WCC, Pendeta Dr Olav Fykse Tveit yang memoderatori pertemuan itu, mengatakan bahwa "Sekarang Konferensi Jenewa kedua tidak boleh gagal, karena ribuan orang telah meninggal."
Tveit melanjutkan dengan mengatakan bahwa semua pihak, di dalam dan di luar Suriah, dan Dewan Keamanan PBB harus mengambil tanggung jawab mereka untuk membuat pembicaraan dan gereja harus mendukung proses itu. Dia menambahkan bahwa sejak Konferensi Jenewa yang pertama (tahun 2012) hanya sangat sedikit menghasilkan kemajuan atau bahkan dianggap tidak ada hasilnya, dan oleh karenanya Konferensi Jenewa kedua nanti adalah mendesak dan lebih penting dari sebelumnya.
Sebuah komunike yang dikeluarkan pada akhir pertemuan itu mengatakan," Gereja harus terus meningkatkan pengaruhnya dalam jemaat mereka, dalam masyarakat yang lebih luas dan dengan pemerintah mereka masing-masing. Kita harus memperkuat keinginan publik sehingga mereka yang berkuasa akan melindungi kepentingan umum yaitu kemanusiaan."
Selanjutnya komunike itu mengatakan "Kami percaya tidak akan ada penyelesaian militer bagi krisis di Suriah. Ini adalah saatnya bagi masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab dalam mengakhiri kekerasan dan memulai proses politik yang membawa damai bagi seluruh rakyat Suriah."
Dalam pertemuan itu, Kofi Annan menekankan pentingnya semua pihak terlibat dalam proses perdamaian agar supaya konferensi perdamaian Jenewa kedua yang sangat dibutuhkan dapat sukses.
Berkaca pada peran gereja membuat Kofi Annan mengatakan bahwa seiring dengan doa, gereja memiliki pengaruh terhadap jemaat mereka. "Kebanyakan dari mereka (gereja) menentang penggunaan kekerasan dan militerisasi." Namun, pesan gereja harus melampaui komunike ini, kata Annan, yaitu dengan mendesak para politisi serta anggota parlemen di negaranya masing-masing agar menciptakan perdamaian di Suriah.
Lakhdar Brahimi juga menghargai dukungan gereja untuk perdamaian di Suriah. Brahimi mengatakan bahwa gereja adalah bagian integral dari warisan Suriah.
Brahimi menambahkan bahwa "kita tidak boleh menyerah untuk membantu rakyat Suriah karena mereka layak mendapat yang lebih baik daripada apa yang mereka alami sekarang". Ia mengungkapkan harapannya agar memiliki upaya yang kuat, kerjasama dari semua pihak dan langkah ke depan untuk proses perdamaian dengan solusi politik terhadap konflik Suriah.
Organisasi ekumenis internasional dan anggota gereja WCC terus mensponsori sejumlah inisiatif kemanusiaan di Suriah yang salah satunya tergambarkan dalam pertemuan di Bossey Jenewa Swiss itu.
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...