Gereja Tolak Kekerasan Perempuan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) menyatakan sikap pada Selasa (21/10) bahwa mereka menolak tindakan kekerasan terhadap perempuan seperti dinyatakan dalam laman resmi oikumene.org.
DGD mengundang gereja-gereja anggota dan mitra untuk bergabung dengan YWCA (Asosiasi Perempuan Muda Kristen) untuk melakukan kampanye Jangan Beri Ampun Kekerasan terhadap Perempuan.
“Tidak ada alasan untuk kekerasan terhadap perempuan. Tidak ada alasan untuk mengabaikannya,” demikian pesan resmi di laman resmi DGD.
Dengan pesan ini DGD menandai kampanye Dunia Tanpa Kekerasan pada Prempuan yang diselenggarakan YWCA yang berlangsung mulai dari Senin (13/10) hingga Minggu (19/10) mendatang
Tidak hanya itu tetapi DGD juga tengah menyiapkan aksi Hari Menentang Kekerasan Berbasis Jender yang akan berlangsung pada tanggal 25 November.
Peringatan ini merupakan kampanye internasional, yang akan berakhir pada Rabu (10/12) mendatang. Asosiasi Perempuan Muda Kristen Dunia (YWCA) telah meluncurkan situs untuk kampanye itu dimana di dalam laman internet tersebut menampilkan kesaksian dari perempuan korban kekerasan, serta kesaksian dari dukungan dari mitra seperti Perempuan PBB dan United Nations Population Fund, antara lain.
Pada situs ini ditampilkan juga ruang untuk memberikan donasi finansial dan moral melalui media sosial. Kampanye panggilan untuk partisipasi mendesak masyarakat untuk berbagi foto diri mereka melakukan gerakan tangan X, atau dengan posting gambar dari setiap alasan yang digunakan ketika tindakan kekerasan itu dilakukan, dan dengan berbagi media sosial yang mereka miliki yakni Facebook, Instagram dan Twitter menggunakan tanda pagar (#) #noXcuses.
Fulata Mbano Moyo, Ketua Program eksekutif Perempuan DGD mengemukakan kampanye ini penting karena memberikan gambaran tentang kesetaraan jender.
“Sepanjang sejarah, baik laki-laki maupun perempuan di beberapa tempat tertentu memberikan alasan untuk tidak membenarkan kekerasan berbasis seksual. Bahkan ajaran budaya atau agama telah digunakan untuk membenarkan kekerasan,” kata Mbano Moyo.
“Pada kampanye ini kita mengatakan bahwa tidak ada alasan baik atas nama agama maupun nama Tuhan untuk membenarkan kekerasan," Moyo menambahkan.
Dalam kesempatan ini, DGD bekerja sama Gereja Lutheran Sedunia, Para pegiat kampanye NoXcuses berinisiatif mengadakan kegiatan “Kamis Hitam” yakni dengan para anggota YWCA dengan adanya sikap sederhana dan memakai kain hitam pada hari Kamis di setiap kegiatan sehari-hari guna mempromosikan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan. (oikoumene.org).
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...