Girl Rising: Dokumenter Hollywood tentang Diskriminasi Sembilan Anak Perempuan
SATUHARAPAN.COM Sebuah film yang disutradarai oleh spesialis film dokumenter Richard E. Robbins mengisahkan tantangan hidup sembilan anak perempuan dari pelbagai belahan dunia dalam meraih pendidikan. Girl Rising bercerita tentang sembilan anak perempuan yang harus menghadapi isu perbudakan anak, pernikahan dini, dan ketidakadilan lainnya di usia yang masih sangat belia.
Seperti Sokha, yatim piatu dari Kamboja. Dia bekerja sebagai pemulung. Sokha lewat banyak cara menemukan jalan bersekolah dan menjadi bintang di pendidikan yang ditempuhnya. Lung Ung, penulis buku terkenal First They Killed My Father tentang kekerasan di Kamboja yang menuliskan kisah ini. Alicia Keys membawakan narasinya.
Wadley berusia tujuh tahun ketika gempa dahsyat menghantam negaranya, Haiti. Walau rumah dan sekolahnya hancur tetapi tidak menghentikan niat Wadley mengenyam pendidikan. Kisah ini ditulis Edwidge Danticat dari Haiti yang juga pemenang American Book Award yang menuliskan tentang gempa di Haiti. Narasi dibawakan Cate Blanchett.
Yasmin tidak boleh bersekolah karena harus menikah di usia 13 tahun. Pernikahan dini kerap terjadi di Mesir, terutama pada keluarga miskin seperti Yasmin. Jurnalis Mona Eltahawy menuliskan kisah ini. Chloe Grace Moretz sebagai narator kisah ini.
Azmera dalam usia mudanya berani mengatakan tidak ketika ayah ibunya memaksanya menikah. Kakak laki-lakinya mendukung tekadnya dan membelanya. Kisah dari Ethiopia ini ditulis penulis buku terbaik 2010 Beneath the Lions Gaze, Maaza Mengiste. Meryl Streep membawakan narasinya.
Trotoar jalan raya Kolkata, India, merupakan rumah bagi Ruksana dan keluarganya. Dalam kondisi seperti itu, ayahnya berupaya menyekolahkan Ruksana. Sooni Taraporevala, penulis buku The Namesake menuliskan kisah ini. Narasi dibawakan Priyanka Chopra.
Senna dan keluarganya yang berada di Peru mencoba bertahan hidup dengan menjadi buruh tambang. Senna menemukan bakatnya melalui puisi. Kisah ini ditulis jurnalis Marie Arana. Salma Hayek membawakan narasinya.
Mariama merupakan salah satu korban perang Sierra Leone. Dia orang pertama dalam keluarganya yang menempuh pendidikan. Penulis novel The Memory of Love Aminata Forna menuliskan kisah ini. Selena Gomez sebagai narator kisah ini.
Amina dipaksa menikah dini. Dalam keterbatasannya, dia memberdayakan dirinya dan anak-anak lainnya untuk tidak menyerah dengan keadaan yang terjadi di Afghanistan. Jurnalis Zarghuna Kargar menuliskan kisah ini. Anne Hathaway membawakan narasinya.
Film produksi The Documentary Group dan Vulcan Productions bareng Intel Corporations dan CNN Films ini menggambarkan perjuangan sembilan anak perempuan itu keluar dari belenggu yang ada.
Deretan artis Hollywood lain seperti Liam Neeson, Freida Pinto, dan Kerry Washington, turut pula berkontribusi sebagai narrator. Peraih penghargaan Oscar yang juga musisi Rachel Portman dan Hans Zimmer ambil bagian dalam produksi soundtrack film ini.
Girl Rising produksi 2013 ini menginspirasikan supaya tidak pernah menyerah pada keadaan yang tidak menguntungkan dan terus membuat perubahan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...