GMIT dan PRB PGI Bangun Posko Bersama Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM-Biro Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia ( PGI) telah membangun jejaring kerja dalam kordinasi yang dipimpin oleh Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) untuk membantu korban letusan gunung Lewotobi Lak-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Jejaring tersebut tergabung dalam pos bersama yang disebut sebagai pos terpadu yang dibangun oleh GMIT dengan maksud untuk menolong para penyintas sekaligus sebagai hub untuk menampung segala bantuan baik dalam bentuk kordinasi maupun dalam bentuk logistik yang bisa diberikan kepada para penyintas di titik-titik pengungsian yang tersebar di kabupaten Flores Timur dan sekitarnya.
Dalam jaringan kordinasi tersebut telah mengkonsolidasi beberapa lembaga kemanusiaan seperti CDRM, YEU, GKI, Jakomkris, dan lainnya. Sebagai bantuan darurat kebencanaan, PGI telah mengirimkan 10 juta rupiah untuk penanganan awal oleh GMIT. Selanjutnya akan ditambahkan melalui fundraising untuk para penyintas.
Apresiasi diberikan kepada GMIT, yang selalu membangun ketangguhan warga gereja melalui program Gereja Tangguh Bencana dan siap siaga menghadapi situasi emergensi melalui unit/satgas khusus penanggulangan bencana. Karena melaluinya, proses tanggap darurat menjadi lebih efektif dan efisien.
Untuk bantuan/donasi dapat dikirimkan melalui rekening PGI Bank Mandiri 006.006.000.0340. Mohon dicantumkan kode unik 11 di akhir jumlah donasi. Cth Rp 100.011.
Gunung Lewotobi Laki-laki, NTT, kembali erupsi pada hari Senin (4/11/2024) pukul 23:57 WITA. Peristiwa ini mengakibatkan kepanikan warga di wilayah sekitarnya. Terhadap situasi tersebut, pemerintah setempat telah mengeluarkan periode tanggap darurat selama 58 hari.
Erupsi Gunung Lewotobi ini telah mengakibatkan 10 korban jiwa meninggal dunia, ribuan warga yang mengungsi, dan berbagai fasilitas umum yang terdampak. Hingga 10 November 2024 pukul 20.00 WITA terdapat sebanyak 12.288 warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Belasan ribu pengungsi tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Titehena sebanyak 6.375 Jiwa, Kecamatan Wulanggitang 1.236 Jiwa, Kecamatan Ile Bura 127 Jiwa, Kecamatan Demon
Pagong 302 Jiwa, Kecamatan Larantuka 365 Jiwa, Kecamatan Ile Mandiri dan Lewolema 46 Jiwa, Pulau Adonara 12 Jiwa, dan di Kabupaten Sikka sebanyak 3.835 Jiwa.
Kebutuhan mendesak para penyintas antara lain makanan, air bersih, selimut, perlengkapan mandi, dan tenda darurat.
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...