Golden Kids Gelar Lomba Anak Berkebutuhan Khusus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lomba untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bertajuk ‘Harmony for Special Needs’ digelar di Univeristas Kristen Indonesia pada kamis (2/10).
Lomba yang khusus menyertakan 115 ABK dari 73 sekolah di Pulau Jawa hingga Sumbawa ini dilangsungkan untuk memperingati hari jadi ke-4 Golden Kids, sebuah laboratorium khusus ABK yang dikelola oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia.
Melda Rusmia Rosmeri Simorangkir, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sekaligus direktur pelaksana acara ini mengatakan bahwa potensi anak-anak berkebutuhan khusus atau ABK sedini mungkin harus digali agar dapat disalurkan dan diarahkan.
Sayangnya, lomba untuk ABK ini masih sangat jarang di Indonesia. Untuk itu, Golden Kids berkomitmen setiap tahun akan mengadakan lomba ini, baik untuk orangtua, guru, praktisi, para peneliti, maupun anak-anak berkebutuhan khusus itu sendiri.
Acara selama dua hari pada 2 – 3 Oktober ini diisi dengan beragam lomba untuk ABK dan peneliti ABK. Acara dibuka dengan lomba anak berkebutuhan khusus dan ditutup dengan lomba seminar untuk para peneliti.
Dalam lomba seminar para peneliti akan mempresentasikan penelitian terkait ABK, sementara lomba untuk ABK terdiri atas beberapa kategori, yakni lomba fashion show, lomba menyanyi, serta lomba menggambar dan mewarnai.
Melda berharap bahwa seluruh elemen masyarakat yang dimulai dari UKI ini dapat menerima anak-anak berkebutuhan khusus dan tidak lagi menganggap mereka sebelah mata.
Karina Nandia Saputri Miss Indonesia 2013 wakil DKI Jakarta yang menjadi juri pada lomba fashion show mengaku walaupun baru pertama kali terjun secara langsung dalam acara anak-anak berkebutuhan khusus, namun Karina merasa kagum dengan semangat dan kreativitas yang dimiliki oleh anak-anak tersebut.
“Mereka punya sesuatu yang bisa mereka gali. Jadi, anak-anak ini tidak patut untuk dimarjinalkan,” kata Karina.
Karina berpesan sebaiknya para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus mencurahkan perhatian dan kepekaan lebih untuk menelisik potensi yang dimiliki anak-anak tersebut, serta lebih sering disalurkan ke acara-acara seperti ini agar bakat dan mentalnya terlatih.
Juri lainnya Pasca Juwita, menaruh kemandirian sebagai poin tertinggi dalam penilaian karena menurutnya kemandirian yang dipunyai anak-anak berkebutuhan khusus dapat menunjukkan bakat terpendam yang dimilikinya.
Pasca berharap acara seperti ini lebih sering diadakan, khususnya oleh pemerintah.
“Lebih bagus lagi acara seperti ini sering diadakan. Sedikit demi sedikit mulai dari lomba regional untuk ABK. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan dana sosial untuk acara-acara seperti lomba ABK yang diadakan oleh Golden Kids ini,” kata Pasca.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...