Google Glass Pendeteksi Emosi Bantu Penderita Autisme
CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM - Para periset Universitas Stanford Amerika Serikat mengatakan, perangkat teknologi Google Glass, yang dimodifikasi mungkin bisa membantu anak-anak penderita autisme.
Seperti banyak penderita autisme, Julian Brown kesulitan membaca emosi pada wajah orang. Piranti lunak pendeteksi wajah Google Autism Glass memberinya bantuan.
“Alat ini membantu saya membaca emosi orang,” kata Julian, seperti yang dikutip dari voaindonesia.com.
Periset utama Autism Glass, Dennis Wall mengatakan, perangkat itu membantu membaca raut wajah.
“Apabila mereka bisa membaca raut wajah orang lain, mereka jadi lebih bisa berhubungan dengan orang dan lebih percaya diri di tengah masyarakat,” kata Dennis.
Kalau kamera perangkat itu mendeteksi emosi yang menunjukkan kebahagiaan atau kesedihan, Julian melihat kata “bahagia” atau “sedih” atau tampilan emosi di layar.
Kirsten Brown, ibu Julian mengatakan, “Google Glass telah membantu putera kami lebih banyak berinteraksi dengan keluarga. Kini dia lebih banyak bicara. Dan saat sedang mengobrol, dia sering diam sejenak untuk mendapatkan informasi mengenai emosi kami.”
Google Autism Glass ini masih dalam tahap awal uji coba.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...