Gowok atau Gohok yang Kaya Vitamin C, Akankah Tinggal Nama?
SATUHARAPAN.COM – Di Jawa, buah yang satu ini disebut gowok atau jambu gowok, sementara di Jakarta warga Betawi menyebutnya gohok. Buahnya berukuran kecil, berwarna ungu kehitaman, mengingatkan pada warna buah jamblang atau duwet.
Rasanya yang asam, tampaknya yang menjadi andil kelangkaannya saat ini, selain meningkatnya permukiman di kota-kota besar hingga ke daerah penyangga Jakarta yang menggusur kebun buah dan tanah-tanah pekarangan. Jarang sekali buah ini, saat ini, dijumpai di pasar-pasar tradisional, seperti pada dekade 80.
Gowok, gohok, atau kepa, adalah pohon buah anggota suku jambu-jambuan atau Myrtaceae. Tumbuhan ini, mengutip dari Wikipedia, adalah tumbuhan asli Indonesia, khususnya Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Situs tropical.theferns.info menyebutkan gowok tumbuhan asli Asia Tenggara.
Gowok atau gohok juga dikenal melalui nama-nama lokal, seperti kupa atau kupa beunyeur (Sunda), pasui (bahasa Bugis/Makassar). Di Jawa, selain dikenal dengan nama gowok, atau jambu gowok, juga dikenal dengan nama dompyong, seperti ditulis ahli Botani Belanda, Karel Heyne, dalam buku Tumbuhan Berguna Indonesia (jilid 3).
Gowok memiliki nama ilmiah Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M.Perry. Pustaka lain menyebutkan beberapa nama sinonimnya, yakni Eugenia polycephala, Miq., Jambosa cauliflora, DC., Jambosa polycephala (Miq.) Miq., Myrtus cauliflora Blume, dan Syzygium cauliflorum (DC.) Bennet.
Gowok tumbuh di hutan-hutan sekunder, antara ketinggian 200–1.800 meter di atas permukaan air laut. Gowok juga ditanam di pekarangan atau di lahan-lahan hutan tanaman rakyat lain.
Gowok masih berkerabat dekat dengan jamblang (Syzygium cumini) dan jambu semarang (Syzygium samarangense). Tumbuhan pohon ini mencapai tinggi antara 8-20 meter dengan garis tengah batang bagian bawah mencapai 50 cm.
Daun tunggal berbentuk lonjong dengan panjang daun sekitar 17 – 25 cm dan lebar sekitar 6 – 7 cm. Perbungaan berbentuk malai dengan mahkota bunga berwarna putih dan benang sari banyak.
Buah gowok adalah buah tipe buni, dengan bentuk bulat agak gepeng. Ukuran buah kecil dengan diameter sekitar 2 – 3 cm. Buah menggerombol dengan kelopak tetap menempel di bagian ujung. Warnanya ungu gelap dan mengkilat. Buah gowok memiliki daging buah berwarna putih atau merah keunguan. Dagingnya banyak mengandung sari buah yang berasa masam atau asam manis agak sepat. Di dalam buah terdapat biji berbentuk gepeng dengan kulit putih atau merah ungu.
Gowok, mengutip dari uses.plantnet-project.org, berbunga pada bulan Agustus dan berbuah pada September – Oktober. Selama ini, perbanyakan dilakukan dengan biji.
Manfaat dan Khasiat Gowok
Gowok sangat kaya akan kandungan vitamin C. Selain dikonsumsi langsung, di beberapa tempat buah gowok, seperti dikutip dari tropical.theferns.info, juga diolah menjadi selai. Daun yang masih muda, dimanfaatkan sebagai bahan sayuran untuk diolah atau dikonsumsi langsung sebagai lalapan.
Gowok yang cenderung dilupakan di negara asalnya, ternyata populer di Filipina dengan nama lipote atau baligang, dengan nama ilmiah Syzygium polycephaloides. Selain dikonsumsi langsung, buahnya dibuat manisan, selai, wine, dan sebagai bahan makanan.
Sebuah referensi Polynesian Produce Stand menyebutkan gowok sebagai tumbuhan endemik Filipina. Gowok disebut dengan nama gowak, baligang, atau kupa.
Di antara bagian-bagian tumbuhan, kayu gowok ternyata paling bernilai. Kayunya yang berwarna kemerahan, memiliki sifat kuat, keras, tahan lama, dan tahan terhadap jamur dan rayap. Kayu gowok, menurut Karel Heyne, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan alat musik, komponen mebel, peralatan rumah tangga. Kayu gowok juga dimanfaatkan dalam pembuatan perahu dan kapal, perkayuan, bahan pembuatan lantai kayu, dan sebagainya.
Sebuah penelitian yang dimuat di researchgate.com, menyebutkan kayu kupa atau kayu gowok, adalah salah satu yang memiliki keawetan alami yang tinggi. Selain banyak mengandung zat ekstraktif bersifat anti fungal dan antibakteri, zat ekstraktifnya juga mengandung antioksidan.
Andika Pramudya Wardana, Rika Arwanda, Sofi Nabila, Tukiran di bawah payung Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, melakukan penelitian “Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Tumbuhan Gowok (Syzygium polycephalum)”, menyimpulkan ekstrak metanol kulit batang tumbuhan gowok mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, dan tanin.
Tak mengherankan, dalam tradisi pengobatan kuno, seperti dikutip dari Philippine Medicinal Plants yang dimuat dalam stuartxchange.com, lipote biasa dimanfaatkan sebagai obat herbal diabetes, obat tekanan darah tinggi, dan menurunkan kadar kolesterol tinggi.
Gowok memiliki khasiat antioksidan dan antihipertensif.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...