Grammy Awards ke-62 Diselimuti Kontroversi dan Kesedihan
LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM – Kontroversi dan kesedihan menjadi bagian dari acara pemberian penghargaan dalam bidang seni musik, Grammy Awards ke-62, yang berlangsung hari Minggu (26/1) di Los Angeles. Rasa duka tidak bisa dihindarkan dengan kematian Kobe Bryant, dan kontroversi terjadi dengan penskorsan Deborah Dugan, CEO Recording Academy.
“Pada malam terbesar dunia music, kita semua merasakan kesedihan mendalam saat ini,” kata pembawa acara Alicia Keys, yang merujuk pada kematian legenda bola basket Kobe Bryant dan putrinya Gianna yang berusia 13 tahun, yang berada di antara sembilan orang yang tewas dalam kecelakaan helikopter, Minggu pagi.
Acara penghargaan industri rekaman itu disiarkan langsung dari Staples Center, tempat Bryant biasa menunjukkan kehebatannya bermain bola basket selama bertahun-tahun sebagai pemain Los Angeles Lakers.
Namun, kesedihan dan kontroversi itu tidak menghentikan para artis untuk mengadakan pesta lagu yang memukau.
Pemenang besar malam itu adalah Billie Eilish yang berusia 18 tahun dan kakaknya Finneas, yang membuat album When We All Fall Asleep, Where Do We Go? di rumah mereka di Los Angeles.
Billie, yang membawa pulang hadiah artis baru terbaik, juga memenangkan album terbaik, dan lagunya Bad Guy memenangkan lagu terbaik dan rekaman terbaik.
Finneas memenangkan penghargaan sebagai produser terbaik (non-klasik) dan album non-klasik terbaik.
Bersama-sama, kakak beradik itu memenangkan album vokal pop terbaik. (voaindonesia.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...