G.Sinabung 30 Kali Meletus, Pengungsi Bertambah
KARO, SATUHARAPAN.COM – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus meletus, mengeluarkan lava pijar dan awan panas yang semakin besar. Demikian dikatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hari Sabtu (4/1).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam penjelasannya mengatakan bahwa pada hari Sabtu (4/1) pagi hingga siang, Gunung Sinabung terus erupsi dan mengeluarkan awan panas. Hingga pukul 13:00 WIB tercatat sekitar 30 kali erupsi dengan ketinggian asap mencapai dua hingga empat kilometer.
Pada pukul 11.00 hingga 13.30 WIB, erupsi terjadi rata-rata hanya berselang 10 hingga 30 menit. Guguran awan panas mencapai 60 kali dengan jarak luncur sejauh dua hingga lima kilometer ke arah tenggara. Besaran awan panas juga lebih besar dibandingkan sebelumnya.
PVMBG melaporkan ke Posko BNPB bahwa aktivitas Sinabung hingga siang ini masih tinggi. Suplai magma dari dalam dan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung.
Pada hari Jumat (3/1) tercatat 172 kali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur dua hingga empat kilometer ke tenggara. Terjadi 32 kali letusan tinggi kolom erupsi mencapai dua hingga enam kilometer.
Sknario Terburuk
Sementara itu, gempa Hybrid berkisar 400-600 per hari. Gempa hybrid awalannya memiliki frekwensi tinggi diikuti frekwensi rendah, mencirikan pembentukan/pertumbuhan kubah lava.
Dengan meningkatnya ancaman awan panas, warga dua desa, yaitu Desa Jerawa dan Desa Pintu Besi yang berada 6,5 kilometer tenggara dari kawah, pada Jumat diungsikan. Kedua desa tersebut berada di jalur awan panas. Jumlah pengungsi hingga saat ini mecapai 20.331 jiwa (6.336 KK), dan mereka berada di di 32 titik pengungsian.
Dengan peningkatan aktivitas gunung Sinabung, pihak berwenang menilai perlunya membuat sknario terburuk untuk dimatangkan.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah mengkoordinasikan dengan semua kementerian/lembaga, BPBD Sumut, Pemda Karo dan semua yang terlibat menyiapkan langkah-langkah antisipasinya.
Belajar dari pengalaman erupsi G. Merapi 2010, di mana peningkatan aktivitas gunung kemudian diikuti dengan penetapan radius evakuasi dari lima km kemudian 10 km, 15 km dan 20 km. Semua kesiapan penanganan pengungsi perlu dilakukan dengan baik.
Masa tanggap darurat erupsi G. Sinabung juga diperpanjang antara 5-18 Januari. Dan warga masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan pemerintah.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...