Gubernur Babel Minta Pesta Perang Ketupat Dibatalkan
PANGKALPINANG, SATUHARAPAN.COM – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, meminta Pemerintah Kabupaten Bangka Barat membatalkan pesta perang ketupat atau tradisi tolak bala masyarakat, guna mencegah penyebaran virus COVID-19 di daerah itu.
“Kami meminta tradisi perang ketupat di Desa Tempilang Kabupaten Bangka Barat dibatalkan,” kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu (25/3).
Ia mengatakan tradisi perang ketupat yang digelar setiap tahun di Pantai Tempilang itu dikunjungi ribuan wisatawan domestik dan manca negara, sehingga berpotensi terjadinya penyebaran virus COVID-19 di kegiatan tahunan itu.
“Kita tidak hanya membatalkan pesta perang ketupat ini, tetapi juga jalan santai di Desa Permis Kabupaten Bangka Selatan yang akan digelar minggu depan,” ujarnya.
Dalam mencegah penyebaran virus corona ini, pemerintah provinsi telah meminta tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk mengurangi, menghentikan sementara kegiatan yang bersifat perkumpulan orang banyak dan mengganti dengan kegiatan yang sesuai dengan anjuran agama dan adat masing-masing.
Selain itu, masyarakat diminta tidak keluar rumah, menerapkan social distancing sesuai SOP yang telah dikenal dengan cara menjaga jarak sebagai upaya cegah virus corona ini.
“Kami mengingatkan kembali bahwa antarmanusia harus berjarak 1,5 sampai 2 meter, baik di kafe atau di tempat pertemuan yang hanya dilakukan jika sangat diperlukan,” katanya.
Ia mengakui dampak wabah COVID-19 ini tidak hanya mengakibatkan penurunan ekonomi masyarakat, kunjungan wisatawan pun berkurang drastis.
“Saya minta masyarakat untuk bersama kita mematuhi ini, karena kondisi sakit sangat berbeda dengan kondisi sehat,” katanya. (Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...