Gubernur Basuki Tjahaja Bicara Korupsi untuk Pemerintahan Baru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bicara tentang korupsi dalam acara diskusi publik bertajuk “Peta Korupsi dan Pengawalan Pemerintahan Baru bersama Masyarakat Sipil” di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (25/11).
Ahok bersama dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf, komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan hadir sebagai narasumber yang masing-masing memberi pandangan terkait dengan tindak pidana korupsi yang terjadi di Indonesia.
Dalam kesempatannya Ahok menyampaikan tentang pengalamannya saat maju sebagai pejabat negara yang diawali dengan saat menjabat sebagai Bupati Bangka Belitung. Ahok menceritakan praktik money politics masih begitu kental saat proses pemilihan kepala daerah saat itu bahkan hingga sekarang. "Kejujuran memang menjadi bekal utama dalam memberi rasa kepercayaan kepada masyarakat alhasil saya terpilih dan sampai akhirnya saya memutuskan untuk maju sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta," kata dia.
Sementara itu komisioner KPK Busyro Muqoddas menyampaikan masih tingginya tingkat korupsi yang terjadi di Indonesia dengan semakin banyaknya pejabat negara yang terkena kasus. Hal itu yang membuat kondisi negeri ini kian tergerus oleh koruptor.
Diskusi publik pembahasan tentang peta korupsi rencananya digelar selama dua hari mulai 25 sampai dengan 26 November 2014.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...