Gubernur BI: Ekonomi RI Masuk Tiga Besar di G20
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowadjojo mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masuk ke dalam peringkat ketiga terbesar di kelompok 20 ekonomi utama (G20) setelah Tiongkok dan India.
“Bahwa selama 10 tahun terakhir ketika mengejar pertumbuhan ekonomi, ekonomi kita dihormati karena rata-rata enam persen selama 10 tahun terakhir. Itu dihormati karena di G20 (Indonesia) masuk nomor tiga di bawah Tiongkok dan India,” kata Agus dalam acara Bloomberg BusinessWeek di Hotel Dharmawangsa Jakarta Selatan hari Kamis (27/8).
Lebih lanjut dia menjelaskan jika dibandingkan dengan negara maju lainnya seperti Rusia dan Brasil, kondisi perekonomian Indonesia masih tergolong baik karena memiliki fundamental ekonomi yang semakin membaik. Hal ini didorong pada sentimen Fed Rate akan mengalami kenaikan dan devaluasi Yuan.
“Terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup bagus pada semester I 2015 sebesar 4,67 persen dan neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus USD 1,33 miliar,” kata dia.
Menurutnya, kondisi tersebut berbeda dengan krisis yang melanda di akhir pemerintahan era Soeharto, di mana saat itu pertumbuhan ekonomi mencapai minus 17 persen, inflasi 77 persen dan suku bunga BI naik hingga 57 persen.
Kemudian pada tahun 1998, ada perubahan kurs yang sangat drastis yaitu dari Rp 2.000 hingga Rp 16.000 per USD. Akibatnya, banyak bank yang terkena dampak likuidasi. Bahkan, kredit macet pada saat itu mencapai 50 persen sedangkan saat ini hanya mencapai angka 2,5 persen dari total kredit.
Namun, jika melihat perlambatan ekonomi global saat ini, dia menilai bahwa Indonesia masih belum bisa dikatakan masuk ke dalam krisis ekonomi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...