Gubernur BI: Pemerintah Tak Perlu Ragu Impor Pangan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan pemerintah tidak perlu ragu untuk melakukan impor pangan bila keadaan mendesak, seperti adanya bencana alam atau panen yang gagal akibat cuaca yang menyebabkan pasok kurang.
"Yakinkan ada pasokan, distribusi tidak ada hambatan. Kalau ada bencana alam atau kegagalan panen karena perubahan iklim, pasokan tidak ada, jangan ragu buat impor. Jangan sampai tidak terkendali," kata Agus dalam jumpa pers High Level Meeting Koordinasi Pengendalian Inflasi TPI dan Pokjanas TPID di Gedung Thamrin BI, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).
Agus Marto memberikan saran tersebut sehubungan dengan perkiraan inflasi tahun 2017 yang akan lebih tinggi dibanding tahun lalu. Adanya pencabutan subsidi listrik kepada sebagian pelanggan listrik 900 VA dan kemungkinan naiknya harga BBM karena naiknya harga minyak bumi dunia diperkirakan akan memicu inflasi.
BI memperkirakan besaran inflasi tahun ini berada di atas level 4 persen lebih tinggi dari besaran inflasi tahun 2016 yang sebesar 3,02 persen.
Kendati demikian,inflasi tahun ini diperkirakan masih dalam kisaran target BI yaitu 4 persen plus minus 1 persen.
"Secara umum inflasi kita masih dalam range, walaupun ada peningkatan dibanding tahun 2016," kata Agus.
Demi menjaga inflasi, Agus mengharapkan pemerintah menghindari gejolak harga pangan. Menurut dia, pemerintah harus menjamin pasokan pangan baik dari sisi jumlah maupun distribusinya. Jika ketersediaan pangan dirasa kurang, maka kebijakan impor perlu dilakukan agar kelangkaan pangan tidak membuat harga bergejolak.
Editor : Eben E. Siadari
Hamas Bersiap Bebaskan Sandera Pertama Berdasarkan Kesepakat...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Hamas diperkirakan akan membebaskan sandera pertama berdasarkan kesepakat...