Gubernur: Pengosongan Jabatan untuk Maksimalkan Pelayanan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sejumlah jabatan yang masih kosong sampai dengan saat ini bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan.
"Karena bagi kami yang penting adalah memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Jadi, memang ada sejumlah jabatan yang sengaja dikosongkan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (5/1).
Menurut Basuki, masih ada ribuan jabatan yang dikosongkan karena dinilai jabatan struktural tidak terlalu banyak dibutuhkan.
"Kita tidak mau lagi punya terlalu banyak jabatan struktural, karena mulai sekarang kita ingin mengedepankan pelayanan kepada masyarakat," kata dia.
Meskipun demikian, dia belum dapat memastikan sampai kapan jabatan-jabatan itu dibiarkan kosong. Dia mengatakan, apabila memang tidak diperlukan, jabatan itu akan dikosongkan seterusnya.
"Kita lihat saja, kalau dikosongkan akan jadi seperti apa. Tapi sepertinya memang sudah tidak diperlukan lagi," kata dia.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memangkas ribuan jabatan yang tersedia, yakni dari semula 8.011 jabatan menjadi 6.511 jabatan.
Kemudian, pada Jumat (2/1) lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama secara resmi melantik 4.676 pejabat eselon. Sehingga, total jabatan yang belum terisi hingga kini 1.835 jabatan.
Sejumlah pejabat yang dilantik pada Jumat lalu, di antaranya Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris DPRD DKI, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana yang sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, dan Kepala Dinas Perumahan Ika Lestari Aji yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Suku Dinas (Sudin) Perumahan Jakarta Utara.(Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...