Gulen Bersedia Pulang ke Turki dengan Syarat
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Ulama Fethullah Gulen yang saat ini tinggal di Amerika Serikat (AS) siap kembali ke Turki dengan syarat Washington menyetujui permintaan Ankara untuk mengekstradisinya atas kudeta gagal pada Juli, katanya kepada penyiar Jerman ZDF pada Jumat (23/09).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Gulen memerintahkan pemberontakan gagal itu dan Ankara ingin Washington menangkap sang ulama dan menyerahkannya kepada otoritas Turki.
“Jika Amerika Serikat setuju, maka saya akan pergi, itu bukan masalah. Maka saya akan menghabiskan sisa hidup saya disiksa (oleh pemerintah) sehingga saya akan menghadap Tuhan sebagai manusia yang bersih,” ujar Gulen.
Gulen, yang mengasingkan diri di Pennsylvania, membantah terlibat dalam pemberontakan tersebut.
Meminta pemeriksaan internasional terhadap tuduhan itu, Gulen mengatakan kepada ZDF bahwa dia siap menjawab penyelidikan seperti itu.
“Organisasi internasional harus menyelidiki kasus ini. Jika tuduhan mereka tidak berubah, maka saya akan menerima apa yang mereka inginkan. Namun, mereka belum berhasil menunjukkan bukti konkret atau menjawab saran saya. Oleh karena itu, semua ini hanya tuntutan semata,” katanya.
“Semuanya direncanakan sebelumnya. Mereka perlu dalih serius. Jika ada dalih semacam itu maka kasus ini akan diterima oleh komunitas internasional, atau itulah yang mereka kira,” ujar Gulen.(Ant/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...