Gunung Raung Muntahkan Material Pijar 100 Meter
BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM - Gunung Raung, yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan air laut, memuntahkan material pijar atau letusan strombolian setinggi 100 meter dari puncak pada hari Minggu (2/8) malam.
"Dari pos pengamatan terlihat lontaran material pijar yang tingginya kurang lebih 100 meter dari puncak," kata pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Burhan Alethea, pada Senin (3/8).
Menurutnya, energi letusan cenderung meningkat hingga terlihat letusan strombolian di puncak Gunung Raung, padahal sebelumnya hanya terlihat sinar api. "Hingga kini masih terekam tremor vulkanik atau terjadi letusan yang menerus, namun status masih tetap siaga (Level III)," katanya.
Letusan strombolian adalah salah satu jenis letusan gunung api yang disertai dengan lontaran lava pijar secara vertikal, dan terjadi secara terus-menerus dalam beberapa detik atau menit.
Gunung Raung memiliki tipe strombolian yakni gunung api yang letusannya mengeluarkan lava yang cair tipis, tekanan gas yang sedang, dan letusannya mengeluarkan material padat, gas, serta cairan. Umumnya letusan ini tidak terlalu kuat, namun bersifat terus-menerus, dan berlangsung lama.
"Aktivitas Gunung Raung masih fluktuatif, sehingga petugas memantau terus-menerus dan memberikan laporan aktivitas gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso kepada sejumlah pihak yang berkompeten," katanya.
Aktivitas Gunung Raung pada 2 Agustus 2015 dilaporkan secara visual cuaca terang, angin tenang, tampak asap kelabu sedang, tekanan sedang dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak, condong ke arah barat daya (Jember dan sekitarnya).
"Secara visual juga terlihat lontaran material pijar yang tingginya sekitar 100 meter dari puncak, namun material itu masih jatuh ke kawah (kaldera) Gunung Raung dan tidak keluar kaldera," katanya.
Secara seismik terekam tremor vulkanik/letusan menerus dengan amplitudo 7-32 milimeter, namun dominan 30 milimeter, sehingga kesimpulannya letusan masih terjadi menerus, dengan energi letusan cenderung meningkat dan status Gunung Raung tetap siaga.
Masyarakat diharapkan tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah. Di luar radius tersebut masyarakat tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa.(Ant)
Editor : Sotyati
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...