Guru Besar Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta Meninggal Dunia
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Hari Sabtu (2/5), keluarga besar sivitas akademika Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya guru besar Seni Pertunjukan Prof Dr AM Hermien Kusmayati, dosen pada Fakultas Seni Pertunjukan sekaligus dosen Pascasarjana ISI Yogyakarta. Hermien Kusmayati meninggal dunia dalam usia 68 tahun di RS Happy Land Yogyakarta pada pukul 11.23 WIB.
Selain sebagai pengajar pada Fakultas Seni Pertunjukan, Hermien dikenal pula sebagai pencipta tari (koreografer). Tahun 2006 dikukuhkan sebagai guru besar ISI Yogyakarta dengan orasi ilmiah berjudul “Aspek Etika dalam Bingkai Estetika”.
Dalam makalah berjudul "Fungsi Seni Pertunjukan bagi Pembangunan Moral Bangsa" (2005) Hermien mengambil sebuah kesimpulan penting, bahwa “Seni pertunjukan dengan aspek-aspek pembentuk sosoknya, sesungguhnya telah berusaha menempatkan diri sebagai pilar-pilar yang dapat digunakan sebagai penyangga kehidupan berbangsa yang saat ini sedang dalam pembangunan. Masyarakat Indonesia yang sedang dalam pembangunan, khususnya pembangunan moral memerlukan dukungan untuk kebersamaan. Kebersamaan yang dilandasi oleh toleransi bermasyarakat ditawarkan oleh seni pertunjukan kepada kita yang sedang membangun kembali jati diri, kebanggaan, dan martabat bangsa seperti sekarang ini. Namun demikian, semuanya terpulang kepada kita sendiri. Mampukah kita menepis batas egoisme, pemaksaan kehendak, atau keserakahan yang merupakan kendala untuk melangkah ke depan.”
Semenjak tahun 1995 Hermien telah melahirkan banyak karya tari, di antaranya: Srimpi Gambirsawit (2010) sebagai upaya dalam pelestarian seni tradisi yang dilaksanakan oleh Taman Budaya Yogyakarta dan Pura Pakualaman, Beksan Wiwaha (2010), Srimpi Lagu Dhempel (2009) sebagai upaya dalam pelestarian seni tradisi yang dilaksanakan oleh Taman Budaya Yogyakarta dan Pura Pakualaman, Bedhaya Sri Kawuryan (2008), Srimpi Retna Puspita (2007), Sastra Mataya Sri Tumurun (koreografer bersama Tri Nardono, 2006), Bedhaya Wiwaha (2001), dan Bedhaya Renyep (1995).
Semasa hidupnya Hermien Kusmayati pernah menjabat sebagai Rektor ISI Yogyakarta periode 2010-2014.
Jenazah akan dimakamkan di Makam Seniman Giri Sapto Imogiri-Bantul, berangkat dari Rektorat ISI Yogyakarta, Minggu (3/5).
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...