Guru Besar UGM Samakan Dalang Beras Plastik dengan Teroris
JAKARTA, SATUAHARAPAN.COM – Peneliti Senior Pusat Studi dan Kawasan Universitas Gadjah Mada, Prof. Moch. Maksum, menilai, isu beras plastik merupakan wujud bioterorisme dan extraordinary crime.
“Bila memang benar, beras plastik termasuk extraordinary crime karena berdampak masif dan menyangkut kehidupan banyak orang,” ujarnya, di Jakarta, Sabtu (23/5).
Maksum menyamakan kasus beras sistesis ini setara dengan kejahatan korupsi dan narkoba. “Ini sekelas korupsi dan narkoba,” kata Maksum. Untuk itulah ia meminta agar pemerintah segera bertindak tegas mengungkap isu beras plastik ini.
Di tempat yang sama, Staf Khusus Kementerian Perdagangan, Ardiansyah Parman, menegaskan bahwa pemerintah tengah meneliti kebenaran adanya beras plastik yang beredar di masyarakat.
Ia juga meminta kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu tersebut. “Belum ada uji coba (sampling) di semua titik, jadi jangan simpulkan baru satu titik lalu dikatakan nasional,” kata Parman.
Banyak pihak menduga bahwa ini dilakukan oknum-oknum tertentu yang ingin meresahkan masyarakat, sebab bila dilihat dari sisi keuntungan ekonomi, beras sintesis justru lebih mahal daripada beras asli sehingga tak akan datangkan keuntungan.
“Jadi, kalau harga mahal dicampur dengan yang murah untuk dijual dengan harga yang lebih murah lagi, rasanya... kecuali orang yang punya maksud-maksud tertentu kita tidak tahu,” ujarnya.
Editor : Eben Ezer Siadari
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...