Gus Dur dalam Lukisan Bayang Pasir
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perjalanan kisah mendiang KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur terbingkai apik dalam lukisan bayang pasir karya seniman asal Bandung Fauzan Ja’far.
Kisah perjalanan dari mulai berdirinya organisasi Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU) yang juga merupakan kakek Gus Dur KH Hasyim Ashari sampai dengan mendiang ayahnya KH Wahid Hasyim terekam dalam bayangan pasir yang disuguhkan dalam Haul Gus Dur mengenang lima tahun wafatnya di kediamannya di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12).
Dalam kesempatannya Fauzan yang serius melukis dengan pasir diiringi dengan monolog yang menceritakan perjalanan Islam secara universal, dimana semua makhluk hidup sama tanpa memandang sebuah perbedaan. Gus Dur merupakan figur yang memandang bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama tanpa ada diskriminasi tanpa ada perbedaan. Hasil lukisan bayang pasir yang disajikan oleh Fauzan Jafar membuat seluruh tamu undangan kagum akan hasil karya dengan sosok wajah Gus Dur di tengah yang didampingi oleh kakek dan ayahnya.
Fauzan Ja’far merupakan salah satu seniman pencetus lukisan bayang pasir yang sebelumnya merupakan seorang pelukis. Lulusan seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai mengenalkan lukisan bayang pasir yang masih terbilang baru. Meski seni lukis yang menggunakan material pasir laut belum populer, namun hasil karya-karya Fauzan mulai banyak digemari oleh banyak orang, hal itu dibuktikan saat pertama kalinya merintis karir untuk tampil disebuah acara lingkungan hidup di Hongkong.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...