Gus Mus Kunjungi Warga Rembang Penolak Pabrik Semen
REMBANG, SATUHARAPAN.COM - Ulama kharismatik K.H. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mantan Rais Am Nahdlatul Ulama, hari Sabtu (28/11) mengunjungi tenda perjuangan yang menuntut penghentian semua proses pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Indonesia di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupatan Rembang, Jawa Tengah. Kedatangan Gus Mus, pengasuh pondok pesantren Raudlatuh Tholibin Rembang itu juga didampingi Romo Jadmiko dari Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Rembang.
“Beliau juga sudah mengetahui rencana kasasi yang akan dilakukan pengacara warga. Jadi, kedatangan beliau hari ini memberikan dukungan moral yang besar bagi warga di tenda perjuangan tolak pabrik semen untuk melakukan perlawanan terhadap pengerusakan lingkungan.” kata Sumarno melalui keterangan tertulis yang diterima satuharapan.com.
Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) Joko Prianto menjelaskan bahwa kunjungan Gus Mus ke tenda perjuangan tolak pabrik semen hari ini bisa diartikan sebagai pengaminan secara halus bahwa keberadaan pabrik semen menyalahi aturan fiqih karena membawa banyak dampak buruk bagi warga dan lingkungan.
Joko Prianto menambahkan bahwa berdasarkan analisa Muhammad Al-Fayyadl, pengajar di Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probollinggo, dalam artikel “Kasus Rembang dalam Perspektif Hukum Islam” pendirian pabrik semen di wilayah Pegunungan Kendeng Rembang tersebut tidak sesuai dengan fiqih ditinjau dari motif (niat), jenis operasi (jenis pertambangan), sasaran operasi (tempat), dan perizinan.
Warga Tegaldowo dan sekitarnya sendiri antusias menyambut kedatangan Gus Mus. Ibu-ibu yang bertahan di tenda perjuangan melalui Sukinah yang sehari sebelumnya ikut sowan ke kediaman Gus Mus menyatakan sangat senang menyambut beliau. Demikian juga para warga lain yang selama ini menolak rencana pendirian pabrik semen di Rembang.
“Kami berharap kedatangan beliau ke tenda perjuangan menjadi awal mula mundurnya pabrik semen karena pabrik semen banyak melakukan pelanggaran salah satunya Peraturan Daerah Rembang nomor 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Rembang 2011-2031," kata Joko Prianto.
Dia berharap dengan kunjungan Gus Mus mampu menyatukan hati semua lapisan masyarakat dari berbagi profesi di seluruh Indonesia untuk bersatu padu untuk menyelamatkan lingkungan.
"Kami juga ingin warga dari Rembang seperti kedatangan Nabi Muhammad SAW ke kota Yatsrib yang menjadi awal mula kedamaian kota tersebut,” kata Joko Prianto.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...