Gus Mus Minta MUI Tidak Ditunggangi Fundamentalis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Tholibin, Mustofa Bisri (Gus Mus) meminta MUI tidak ditunggangi oleh kelompok fundamentalis yang membawa ajaran radikal.
Hal tersebut dia kemukakan saat menerima delegasi Majelis Ulama Indonesia di Rembang, Jawa Tengah. Dalam keterangan tertulisnya, hari Jumat (27/1), Wakil Ketua Umum MUI Pusat Zainut Tauhid mengatakan Gus Mus berpesan agar pengurus MUI lebih serius dan lebih aktif mengurus organisasi agar MUI independen.
Gus Mus, kata Zainut, juga mengingatkan agar MUI benar-benar menjaga predikat dan kompetensi ulama yang menjadi bagian dari tugas yang melekat pada MUI.
Zainut mengatakan MUI juga diminta agar dalam penetapan fatwa mempertimbangkan kondisi strategis bangsa, tepat konteks dan zaman, serta sesuai dengan masyarakatnya.
Waketum MUI mengatakan silaturahim dengan Gus Mus sangat penting dan agar dilanjutkan dengan kunjungan ke ulama dan tokoh berpengaruh lainnya. Tujuannya, untuk membangun kesepahaman dalam meningkatkan dukungan pada MUI untuk melaksanakan tugas-tugas keumatan dan kebangsaan.
"Ini akan menjadi energi positif untuk langkah ke depan yang lebih baik," kata Zainut.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Jateng KH Ahmad Daroji mengatakan banyak sisi positif yang diterima oleh masyarakat karena peran MUI. MUI selama ini membimbing masyarakat sesuai kaidah keagamaan dan berjalan dengan baik.
Di Jateng, kata dia, MUI telah banyak berkiprah antara lain dalam kegiatan penanggulangan bahaya narkotika, paham radikalisme, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan kerukunan hidup dalam berbangsa dan bernegara. (Ant)
Editor : Sotyati
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...