Gus Yaqut: Tugas Ansor Lawan Radikalisme Jadi Ringan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas memberi apresiasi atas Kabinet Jokowi yang memberikan penekanan dan perhatian serius terhadap masalah berkembangnya radikalisme di tengah masyarakat sehingga tugas Andor menjadi ringan.
"Pemerintah akan serius menangani masalah radikalisme. Selama ini Ansor dan Banser ikut terjun menghadapi kelompok radikal dan intoleran karena merasa negara tidak serius hadir," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (25/10).
Karena negara sudah memastikan menangani serius masalah ini, pihaknya merasa tugasnya menjadi ringan.
"Sekarang waktu kami banyak untuk melakukan penguatan internal, melakukan konsolidasi, memperkuat kaderisasi, dan melakukan upaya-upaya kemandirian organisasi," ujar Gus Yaqut, sapaan Yaqut Cholil Qoumas.
Ia menjelaskan bahwa NU memiliki tiga pilar, yaitu Nahdlatul Wathan (kebangkitan nasional), Taswirul Afkar (artikulasi pemikiran), dan Nahdlatul Tujjar (kebangkitan saudagar/ekonomi).
Terkait dengan Nahdlatul Wathan, kata dia, tanpa harus bicara NKRI harga mati, di dalam dada dan kesadaran hal itu sudah ada di seluruh kader.
Untuk Taswirul Afkar, lanjut dia, keluarga besar NU sudah banyak melahirkan pemikir atau cendekiawan.
"Nah, sayangnya, pilar ketiga, yakni Nahdlatul Tujjar yang masih belum digarap serius. NU masih minim pengusaha. Inilah yang tengah serius digarap Ansor. Kami masih berusaha melahirkan pengusaha-pengusaha yang asli dari NU, dalam konteks ini yang lahir dari Ansor," katanya.
Ia mendorong kader Ansor di seluruh Indonesia mengembangkan diri, berkarya dalam menciptakan peluang-peluang usaha, mencetak pengusaha. Adapun caranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kader Ansor melalui pengembangan program ekonomi.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) yang akan dihadiri pimpinan GP Ansor seluruh Indonesia. Rakornas diadakan sebagai langkah konsolidasi, penguatan kaderisasi, dan kemandirian organisasi.
"Saya meminta kini saatnya kembali melakukan konsolidasi, kaderisasi, dan mempercepat kemandirian organisasi," kata Gus Yaqut.
Terkait dengan kemandirian organisasi, misalnya, Gus Yaqut mendorong semua kader Ansor di seluruh Indonesia untuk melakukan berbagai usaha pengembangan ekonomi kader. Pengembangan ekonomi kader ini sesuai dengan visi dan misi Ansor. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...