Guterres: DK PBB Lebih Banyak Menanggapi daripada Mencegah Konflik
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal PBB yang baru, Antonio Guterres, mendesak Dewan Keamanan mengambil tindakan lebih banyak untuk mencegah konflik, bukan hanya menanggapi konflik.
Guterre dalam pidato di depan Dewan Kemanan, hari Selasa (10/1) berjanji membangun kapasitas mediasi pada badan dunia itu.
"PBB didirikan untuk mencegah perang dengan mengikat kita dalam tatanan internasional yang berbasis aturan. Hari ini, hal itu berada di bawah ancaman besar," kata Guterres.
Dalam pidato pertamanya sejak menjabat pada 1 Januari itu, Guterres mengatakan kesempatan mencegah konflik hilang karena hilangnya kepercayaan di antara negara-negara, dan kekhawatiran atas kedaulatan nasional.
"Kekhawatiran tersebut dimengerti, di dunia di mana kekuasaan yang tidak setara dan prinsip kadang diterapkan secara selektif. Dan pencegahan tidak boleh digunakan untuk tujuan politik lain," kata mantan Perdana Menteri Portugal, dan mantan kepala Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi itu.
"Sebaliknya, pencegahan terbaik dilakukan oleh negara-negara berdaulat yang kuat, bertindak untuk kepentingan rakyat mereka," katanya.
Dewan Keamanan menemui jalan buntu mengatasi perang di Suriah yang sudah berlangsung enam tahun, di mana Rusia dan Tiongkok berhadapan dengan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Badan itu juga terpecah dalam menentukan pendekatan mengatasi konflik lain, seperti di Sudan Selatan dan Burundi.
Guterres meminta Dwan untuk menyelidiki dan merekomendasikan prosedur penyelesaian konflik yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.
Dia menguraikan langkah membangun kemampuan pencegahan di PBB yang telah "terfragmentasi." Dia telah menciptakan sebuah komite eksekutif untuk mengintegrasikan semua kekuatan PBB dan menunjuk seorang pejabat senior untuk menggabungkan kapasitas pencegahan PBB untuk tindakan yang lebih baik.
"Kita menghabiskan jauh lebih banyak waktu dan sumber daya untuk menanggapi krisis daripada mencegahnya," kata Guterres. "Kita membutuhkan pendekatan baru."
Editor : Sabar Subekti
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...