Hadapi Ancaman Rusia pada NATO, Jerman Butuh 75.000 Tambahan Tentara
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Jerman akan membutuhkan setidaknya 75.000 tentara tambahan untuk memenuhi komitmen NATO ketika aliansi tersebut menyesuaikan perencanaan pertahanannya untuk menghadapi apa yang mereka lihat sebagai semakin bermusuhannya Rusia, majalah Spiegel melaporkan pada hari Jumat (7/6).
Pada pertemuan puncak mereka di Vilnius tahun lalu, para pemimpin NATO menandatangani rencana pertahanan besar pertama sejak berakhirnya Perang Dingin, dengan merinci bagaimana aliansi tersebut akan menanggapi serangan Rusia.
Langkah ini menandakan perubahan mendasar - NATO merasa tidak perlu menyusun rencana semacam itu selama beberapa dekade, karena NATO terlibat dalam perang kecil di Afghanistan dan Irak, dan merasa yakin bahwa Rusia pasca Uni Soviet tidak lagi menjadi ancaman nyata.
NATO dan perencana militer nasional telah sibuk menerjemahkan rencana tersebut ke dalam persyaratan nyata, mengidentifikasi kekurangan pasukan, senjata, dan peralatan lain yang diperlukan untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia yang, menurut petinggi militer Jerman, dapat terjadi pada awal tahun 2029.
Persyaratan baru NATO berarti bahwa Bundeswehr akan membutuhkan tambahan 75.000 tentara untuk mengisi korps, divisi, dan brigade sekutu tambahan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana pertahanan, kata Spiegel, mengutip dokumen rahasia tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kementerian Pertahanan Jerman tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Saat ini, Bundeswehr memiliki sekitar 180.000 tentara, masih jauh dari target sekitar 200.000 tentara, dan 80.000 pegawai sipil. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...