Hadiah Sastra Arab bagi Novelis Tunisia
Novel karya Shukri Mabkhout ini terinspirasi oleh Musim Semi Arab yang bermula di Tunisia.
SATUHARAPAN.COM – Shukri Mabkhout (53), penulis Tunisia, memenangkan Hadiah Sastra Arab, penghargaan tertinggi bagi penulis fiksi berbahasa Arab. Karyanya terinspirasi peristiwa Musim Seni Arab (Arab Spring, Kebangkitan Dunia Arab).
Novel berjudul Orang Italia (The Italia) karya Mabkhout itu, seperti diberitakan bbc.co.uk, memenangkan penghargaan internasional untuk karya fiksi Arab, International Prize for Arabic Fiction (IPAF), acara tahunan yang tahun ini diberikan untuk kedelapan kalinya.
Para juri mengatakan novel tersebut “menakjubkan”, “sebuah karya seni unggul”, dan merupakan “kontribusi penting bagi sastra fiksi Tunisia dan Arab”.
Mabkhout mendapat hadiah sebesar US$ 50.000 (Rp 650 juta) dan jaminan karyanya diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Mabkhout, seperti dapat dibaca di arabfiction.org adalah doktor sastra dari Arts College of Manouba, Tunisia. Namanya tercantum dalam jajaran anggota redaksi jurnal-jurnal terkenal, termasuk majalah yang diterbitkan Institute of Arabic Literature di Tunis, Ibla, juga Romano Arabica yang diterbitkan Pusat Studi Arab di Bukares, Rumania.
Kepada thenational.ae, Mabkhout mengatakan senang mendapatkan kehormatan itu. "Saya dedikasikan penghargaan ini kepada semua perempuan Tunisia, yang selalu berada di garis depan dalam perjuangan menuntut keadilan dan melawan penindasan."
Orang Italia karya novel pertama Mabkhout merupakan catatan mengenai periode penting dalam sejarah politik Tunisia, dengan menceritakan kisah Abdel Nasser yang dijuluki "Orang Italia" karena ketampanannya.
Yasir Suleiman, ketua dewan IPAF, menyebut penulis kelahiran Tunis tahun 1962 itu “ahli suspens”.
Dia menilai buku Mabkhout, "memaku pembaca, membawa mereka untuk mengikuti perjalanan para tokoh yang penuh liku”.
Dia menambahkan, karya Mabkhout itu merupakan jawaban terhadap "kritik yang mengatakan bahasa Arab adalah metode ekspresi yang terlalu formal dan kuno dan tak sesuai dengan dunia modern".
Sebanyak 180 judul dari 15 negara bertanding untuk penghargaan itu, yang secara tidak resmi dikenal sebagai hadiah Booker Prize dunia Arab.
Lima finalis lain, menurut thenational.ae, masing-masing akan menerima $ 10,000 (Rp 130 juta). Kelima finalis itu adalah Atef Abu Saif dari Palestina dengan karya A Suspended Life, Jana Elhassan (Lebanon) dengan karya Floor 99, Hamour Ziada (Sudan) dengan karya The Longing of the Dervish, Lina Huyan Elhassan (Suriah dengan karya Diamonds and Women, dan Ahmed El Madini (Maroko) dengan karya Willow Alley.
Sejak 2008, karya pemenang dan finalis penghargaan IPAF telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 20 bahasa.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...