Haiti: Tahanan Kabur, 25 Tewas, 200 Masih Buron
PORT-AU-PRINCE, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 200 tahanan melarikan diri di Haiti pada hari Jumat (26/2), sehari setelah mereka melarikan diri dari penjara dalam aksi kekerasan yang menewaskan 25 orang termasuk kepala penjara, kata para pejabat.
Sekitar 400 narapidana melarikan diri pada hari Kamis (25/2), dan foto dari AFP menunjukkan setidaknya tiga mayat tergeletak di luar penjara dan beberapa tahanan yang ditangkap di bawah penjagaan bersenjata di belakang sebuah truk.
"Dua puluh lima orang tewas termasuk enam tahanan dan Inspektur Divisi, Paul Hector Joseph, yang bertanggung jawab atas penjara itu," kata Menteri Komunikasi, Frantz Exantus, tentang pelarian massal dari penjara di pinggiran ibu kota Port-au-Prince.
"Di antara mereka yang terbunuh adalah beberapa warga negara biasa yang dibunuh oleh para tahanan selama pelarian mereka."
Mayat narapidana tergeletak di trotoar dekat penjara Croix-des-Bouquets pada hari Jumat (25/2). (Foto: AFP)
200 Masih Buron
Sekitar 200 tahanan masih buron, tetapi “polisi sedang bekerja keras untuk mendapatkan mereka kembali. Beberapa di borgol, mereka tidak akan bisa pergi jauh,” kata Exantus.
Salah satu tahanan yang tewas adalah pemimpin geng, Arnel Joseph, yang ditembak mati pada hari Jumat di sebuah pemeriksaan polisi 120 kilometer utara penjara. “Arnel Joseph tewas saat menyerang patroli polisi yang menghentikan sepeda motor yang dia tumpangi. Polisi merespons dan Arnel Joseph tewas,” kata Exantus.
Joseph, yang diduga kepala salah satu jaringan kriminal utama Haiti, ditangkap pada 2019 dan berusaha melarikan diri dari penjara Juli lalu setelah mengiklankan rencananya di video media sosial beberapa hari sebelum upaya itu.
Saat menjalani hukuman karena pembunuhan, Joseph telah melarikan diri dua kali dari penjara lain, di Port-au-Prince, pada 2010 dan 2017.
Penjara Croix-des-Bouquets diresmikan pada 2012 dengan keamanan tinggi dibangun dengan dana dari Kanada dan memiliki kapasitas maksimum 872 narapidana, meskipun penghuninya hampir dua kali lipat dari jumlah itu sebelum pelarian. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...