Hal “Kecil” yang dapat Dilakukan agar Pasangan Semakin Cinta
SATUHARAPAN.COM - Menjalin hubungan dengan pasangan entah itu suami-istri atau pun masih dalam proses berpacaran, terkadang membuat kita bingung bagaimana cara bersikap khususnya membuat pasangan merasa dicintai. Terkadang cinta tidak mudah dijelaskan lewat kata-kata, tetapi lebih mudah melalui sikap dan perilaku.
Robert Sternberg menjelaskan cinta terdiri dari tiga elemen, yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment). Sedangkan Mario Mikulincer menyebutkan cinta adalah keadaan dinamis yang melibatkan kebutuhan dan kapasitas kedua pasangan untuk keterikatan, saling caring, dan hal yang berkaitan dengan seksual. Oleh karena itu, diperlukan perilaku untuk menunjukkan rasa cinta kita kepada pasangan.
Lebih lanjut, Dr Gary Chapman dalam bukunya Five Love Language (Chapman, 2015) membahas tentang bahasa cinta yang dapat diterapkan kepada pasangan, keluarga, teman, dan anak. Mengingat bahasa cinta setiap orang berbeda, maka kita perlu tahu bagaimana mengaplikasikan cinta itu. Penjabaran tentang bahasa cinta seperti kata-kata positif, sentuhan fisik, waktu yang berkualitas, bantuan yang tulus, dan mendapatkan hadiah.
Penelitian dari Harrison & Shortall di tahun 2011 yang mendapatkan bahwa wanita cenderung jatuh cinta pada hal lebih romantis. Sementara pria cenderung jatuh cinta dan berkata "Aku mencintaimu" lebih dahulu. Para peneliti berteori bahwa ini mungkin karena wanita lebih berhati-hati agar hati mereka tidak terluka.
Proses jatuh cinta sendiri berbeda antar gender. Merangkum pengalaman beberapa laki-laki tentang jatuh cinta, menurut Strada dalam penelitiannya di tahun 2015, bahwa laki-laki cenderung jatuh cinta kepada perempuan dari pancaran hatinya (inner beauty) dan keunikannya.
Seringkali, para wanita melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang istimewa, tetapi justru hal tersebutlah yang membuat para pria jatuh hati. Contohnya, kebaikan hati, dapat membuat pria tersebut menjadi orang yang lebih baik, dan dengan menjadi diri sendiri.
Sementara, dalam artikel “What Makes a Woman Fall in Love with You?” disebutkan perempuan jatuh cinta kepada pria karena rasa kepedulian pria tersebut, kepercayaan diri yang dimiliki pria, kemampuan memperlakukan wanita dengan “romantis”, memiliki ambisi, dan self-sufficiency (dapat diandalkan, dewasa, mandiri, punya keberanian).
Disebutkan juga ada 3 aspek utama yang berkontribusi pada hubungan yang kuat antara pria dan wanita, yaitu: (1) kemampuan untuk mendengar dan mendengarkan pasangan; (2) empati, bantuan, dan dukungan satu sama lain di masa-masa sulit; serta (3) menghormati pasangan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan agar pasangan merasa dicintai, yaitu:
1. Memberikan ucapan selamat pagi dan selamat malam kepada pasangan sebagai tanda mengingat pasangan untuk memulai hari ataupun menutup hari.
2. Berbagi hal kecil dan mengingat kesukaan pasangan.
3. Memberikan kabar/mengirim pesan disela kesibukkan.
4. Memberikan bunga/hadiah/barang kepada pasangan.
5. Menawarkan bantuan kepada pasangan dan melayani kebutuhan pasangan.
6. Mengungkapkan isi hati seperti “I love you” kapan pun dimana pun.
7. Saling mendengar dan mendengarkan satu sama lain, sehingga pasangan merasa didukung dan dihormati.
Jadi, ketika pasangan berbicara, usahakan tidak mengunakan gadget ataupun melakukan aktivitas lain ya.
8. Berpelukan (hug & cuddle). Hormon oksitosin diproduksi di otak selama berpelukan, sehingga dapat mengurangi rasa sakit dan terasa lebih relaks (Light et al., 2005).
9. Berciuman dengan pasangan karena melepaskan feromon dan kimia di otak yaitu hormon cinta serta terbentuknya ikatan emosional (Wlodarski & Dunbar, 2013).
10. Bergandengan tangan dapat mengurangi stress dan membuat koneksi yang kuat bersama pasangan.
11. Memasang foto pasangan, sehingga bisa melihat foto pasangan kapan saja.
Dalam penelitian (Nilakantan et al., 2014), dengan melihat foto pasangan akan mendorong sistem dopamin untuk berinteraksi dengan sistem otak lainnya, sehingga melepaskan opioid alami atau obat penghilang rasa sakit di dalam tubuh.
12. “I love you so much that my heart beats as fast as yours whenever I see you."
Sering meluangkan waktu bersama (Hudson et al., 2020), seperti memandang satu sama lain atau melakukan aktivitas bersama. Penelitian lain, yang dilakukan oleh (Aron et al., 1997), memandang orang yang tidak dikenal selama 4 menit tanpa berbicara dan tidak membuang muka. Hanya kontak mata penuh selama empat menit.
Catron menemukan bahwa responden merasakan jatuh cinta. Lebih lanjut, (Ferrer & Helm, 2013) melakukan penelitian kepada 32 pasangan heteroseksual, yang menjalin hubungan romantis dan diteliti berdasarkan fisiologi dan dibaca detak jantung mereka.
Dalam eksperimennya, pasangan duduk saling berhadapan, tetapi ada jarak cukup jauh dan mereka tidak bisa menyentuh satu sama lain. Mereka diminta untuk hanya menatap satu sama lain selama tiga menit berturut-turut. Kemudian, dipantau detak jantung pasangan tersebut. Hasilnya, ditemukan wanita cenderung menyesuaikan detak jantungnya dengan pasangannya.
Para peneliti berspekulasi bahwa wanita memiliki hubungan yang kuat dengan pasangan mereka dimungkinkan karena ada rasa empati. Jadi, hal simple yang bisa dilakukan dengan pasangan saling tatap-tatapan.
Menunjukkan rasa cinta tidak perlu mahal kok, hanya butuh kreativitas dan ketulusan hati.
Pemerintah Identifikasi Tiga Kandidat Vaksin TBC untuk Indon...
JAKARTA, SAT5UHARAPAN.COM-Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi beberapa produsen vaksin terke...